Presiden Slowakia sebut Ukraina harus rela konsesi wilayah untuk berdamai

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Ukraina

Presiden Slowakia sebut Ukraina harus rela konsesi wilayah untuk berdamai

Arsip foto - Asap membubung ke langit di Kiev, Ukraina (27/2/2022). (ANTARA/Xinhua/Lu Jinbo/aa)

Moskow (ANTARA) - Pandangan "realistis" yang lazim terdapat di Eropa mengenai prospek perdamaian di Ukraina adalah bahwa Kiev harus membuat konsesi teritorial, kata Presiden Slowakia Peter Pellegrini pada Minggu (15/12).

"Berbicara mengenai perdamaian, saya pikir kita harus realistis. Saat ini, hampir tidak ada orang yang berpikiran serius di Eropa yang percaya bahwa perdamaian dapat dicapai tanpa kehilangan sebagian wilayah di pihak Ukraina," kata Pellegrini kepada stasiun televisi STVR.

Pellegrini menambahkan bahwa pendapatnya tersebut didasarkan pada pembaruan laporan terkait Ukraina yang dia terima setiap hari.

Kepala negara Slowakia itu meminta pula agar semua pihak untuk duduk di meja perundingan sesegera mungkin.

Pellegrini juga menyatakan keprihatinannya bahwa konflik Ukraina dapat diikuti oleh berbagai krisis, termasuk penyebaran senjata dan migrasi, yang mengancam keamanan Slowakia.

"Kita perlu mengakui secara terbuka bahwa setelah berakhirnya atau terhentinya perang di Ukraina, sejumlah besar orang dan senjata, serta berbagai kelompok, mungkin datang ke negara kita, yang berpotensi mengarah pada pembentukan kelompok-kelompok baru yang memiliki risiko keamanan tidak hanya untuk Slowakia tetapi juga untuk negara-negara lain," klaim pemimpin Slowakia tersebut.

Pellegrini mengemukakan bahwa negaranya harus siap menghadapi segala skenario, termasuk masuknya migran.

Sebelumnya pada Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajukan inisiatif untuk penyelesaian konflik secara damai di Ukraina.

Berdasarkan inisiatif tersebut, Moskow akan segera melakukan gencatan senjata dan menyatakan kesiapan untuk melakukan negosiasi setelah penarikan pasukan Ukraina dari wilayah-wilayah baru yang dikuasai oleh Rusia.

Selain itu, Kiev harus menyatakan bahwa mereka membatalkan niatnya untuk bergabung dengan NATO dan menerima status non-blok dan non-nuklir. Pemimpin Rusia itu juga menyebutkan pencabutan sanksi terhadap Rusia.

Sumber: Sputnik-OANA