Jakarta, (Antarariau.com) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan PT Djakarta Lloyd (Persero) kembali sehat setelah 15 tahun terlilit utang dan tidak mampu membayar gaji dan pesangon karyawannya.
"Waktu itu kita sudah putuskan, Djakarta Llyod ini kita tenggelamkan saja karena utangnya triliunan, sekarang sudah sehat kembali," kata Dahlan dalam sambutannya pada diskusi yang bertajuk "Menjadi Jembatan Logistik Nasional, Terdepan, Terbaik dan Terpercaya" di Jakarta, Kamis.
Dahlan menjelaskan pada waktu itu ia menolak memberikan pinjaman dari pemerintah melalui PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kepada perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan laut untuk logistik itu.
"Utangnya triliunan, enggak jelas utang apa, bayarnya ke siapa dan mau diusut dokumennya juga enggak ada, mau dibelikan kapal juga takut langsung disita, ada usulan minta modal dari pemerintah, saya bilang kita harus rela perusahaan ini ditenggelamkan saja karena PNM terlalu memanjakan direksi," katanya.
Pada akhirnya, lanjut dahlan, pihaknya sepakat menjadikan utang senilai Rp1,5 triliun itu menjadi saham tanpa hak suara dan diangsur dalam jangka waktu 18 tahun dengan masa tenggang lima tahun tanpa bunga.
"Sekarang Djakarta Lloyd sudah dipercaya lagi untuk mengangkut apapun dan tidak takut kapalnya akan disita lagi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Djakarta Lloyd Arham S Torik mengatakan penyelesaian utang tersebut diawali dengan diberlakukannya secara hukum persetujuan perdamaian dengan seluruh kreditor perusahaan baik pemerintah maupun swasta yang ditandai dengan proses pengakhiran penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada 12 mei lalu.
Bahkan, lanjut dia, perusahaan memperoleh "haircut" (pembebasan atas utang) sebesar 32,5 persen.
"Alhamdulillah putusan PKPU in kracht, jadi tidak perlu khawatir lagi karena mempunyai kekuatan hukum yang tetap," katanya.
Saat ini, Arham mengatakan, kondisi perusahaan telah kembali pulih dengan nilai modal positif akibat adanya pengalihan utan menjadi modal (debt to equity swap).
"Saat ini kami memiliki keuangan yang kuat dua hingga tiga kali lipat dari biaya operasional," katanya.
Dia mengatakan pihaknya akan meningkatkan volume angkutan dari satu juta metrik ton (MT) per tahun menjadi 2,5 MT per tahun.
Terkait karyawan yang semula berjumlah 1.500 orang dan kini hanya 32 orang, Arham menjelaskan pihaknya akan melunasi gaji dan pesangon yang tertunda melalui penjualan aset dan sisa hasil perusahaan.
Arham mengatakan saat ini pihaknya tengah mengembangkan bisnis yang bertajuk "new focus, new friend dan new face".
Untuk "new focus", dia mengatakan pihaknya akan menjalin kerja sana dengan BUMN lain, antara lain Pertamina, PLN, Antam, PHIC, Krakatau Steel, Semen Indonesia dan lainnya.
Sementara itu, untuk "new friend", Djakarta Llyod akan membentuk jaringan, pasar dan "branding" yang baru untuk menggejot kualitas dan "new face", yakni dengan mempekerjakan SDM-SDM yang baru dengan status kontrak.
"Sekarang seluruh karyawan menandatangani pakta integritas, kalau tidak bertanggung jawa silakan mundur, kita harus bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masa lalu, 2E saja tidak cukup, efektif dan efisien, tapi harus edan artinya mau berinovasi dan melakukan sesuatu yang brilian," katanya.