Ada Dahlan Iskan saat temu media SKK Migas - PHR WK Rokan

id Dahlan iskan,Skk migas, phr, blok rokan

Ada Dahlan Iskan saat temu media SKK Migas - PHR WK Rokan

Kegiatan Temu Media Virtual SKK Migas – PT Pertamina Hulu Rokan Wilayah Kerja Rokan (PHR WK Rokan secara virtual, Pekanbaru, Sabtu (18/9/2021). (ANTARA/HO-PHR)

Pekanbaru (ANTARA) - Kegiatan Temu Media Virtual SKK Migas – PT Pertamina Hulu Rokan Wilayah Kerja Rokan (PHR WK Rokan) terasa istimewa dengan kehadiran Dahlan Iskan. Tokoh pers nasional yang juga mantan Menteri BUMN itu mendiskusikan bagaimana menyelamatkan jurnalisme di tengah euforia media digital dan situasi pandemi. Dahlan juga mengajak institusi lain, termasuk di antaranya perusahaan, agar turut berkontribusi melalui berbagai kegiatan yang dapat menjaga mutu jurnalisme.

"Saat ini merupakan masa transisi. Saya memperkirakan dalam kurun 10-15 tahun, orang akan belajar memilih dan memilah mana informasi yang memang layak dikonsumsi. Jurnalisme harus tetap hidup untuk menjaga mutu informasi dan pengetahuan masyarakat," kata Dahlan dalam kegiatan yang diikuti para wartawan di Riau secara virtual di Pekanbaru, Sabtu.

Dalam kegiatan ini turut hadir, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Sr. Manager Relations PHR Regional 1 Yudy Nugraha, VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin, dan Manager Communication Relations & CID PHR Regional 1 Handri Ramdhani.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan wartawan dan menjadi kegiatan rutin di berbagai wilayah operasi kegiatan hulu migas. Acara kita hari ini terasa sangat istimewa dengan kehadiran Pak Dahlan Iskan," ungkap Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih.

Sementara dari PHR WK Rokan, Sukamto memaparkan tentang berbagai pencapaian sebulan pasca alih kelola WK migas yang berlokasi di Riau tersebut. Kegiatan tetap beroperasi secara selamat, andal, dan lancar bahkan mampu menaikkan angka produksi.

"Kenaikan produksi disumbangkan antara lain oleh program pengeboran sumur baru, upaya menahan penurunan produksi alamiah, dan keandalan fasilitas dan peralatan produksi yang mencapai lebih dari 95 persen," kata Sukamto.

Sektor penunjang bisnis juga dialihkelolakan secara lancar, seperti mirroring kontrak barang/jasa, kesiapan aplikasi IT dan pembaruan kontrak-kontrak pengusaha lokal dan koperasi melalui program Local Business Development (LBD).

"Kami juga mengapresiasi seluruh dukungan para pemangku kepentingan, baik itu pemerintah pusat dan daerah, SKK Migas, serta masyarakat," kata Sukamto.

Baca juga: Ahok harap PHR berdampak baik ke kilang minyak Dumai