Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) mencatat hingga akhir September 2024, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tembus Rp32,2 triliun yang diberikan kepada 293 ribu pelaku usaha.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Saptari mengatakan penyaluran tersebut setara dengan 85,87 persen dari target KUR perusahaan tahun ini.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujar Saptari dalam keterangan resmi di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Penyaluran KUR itu merupakan wujud komitmen pemerintah dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan dalam mendukung pengembangan UMKM.
Bank berlogo pita emas tersebut juga berperan aktif dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor-sektor produktif, melalui layanan yang adaptif dan solutif, sesuai dengan tema ulang tahun Bank Mandiri yang ke-26.
Sampai dengan periode September 2024, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh sektor produksi dengan 60,08 persen atau sebesar Rp19,34 triliun. Sedangkan, sisanya sebesar 39,92 persen disalurkan ke sektor nonproduksi khususnya perdagangan sebesar Rp12,85 triliun.
Jika dirinci, sektor pertanian menjadi sektor produksi dengan penyaluran KUR tertinggi sepanjang tahun 2024 yaitu Rp9,40 triliun atau 29,21 persen dari total KUR Bank Mandiri.
Disusul sektor jasa produksi dengan Rp6,89 triliun atau 21,42 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2024.
Lebih lanjut, Saptari mengatakan perseroan juga memperkuat fokus pada sektor produksi unggulan di berbagai wilayah, didukung oleh sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale.
“Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” tambahnya.
Selain itu, Bank Mandiri juga berkomitmen untuk memberikan layanan yang holistik kepada UMKM dengan menghadirkan Livin' Merchant.
Solusi digital tersebut membantu bisnis UMKM lebih terkelola dengan baik, mulai dari pencatatan transaksi hingga pengelolaan keuangan yang lebih efisien.
Salah satu keunggulannya yakni dengan fitur settlement tiga kali dalam sehari yang menjadi solusi UMKM dalam menerima pembayaran nontunai.
Fitur ini mempercepat proses pencairan dana, meningkatkan arus kas, dan membantu pelaku usaha mengelola bisnis mereka secara lebih lancar.
Dengan adanya Livin' Merchant, pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pelanggan mereka secara lebih luas, dengan menerima pembayaran baik tunai maupun nontunai, sehingga mendukung perkembangan usaha secara berkelanjutan sekaligus memperkuat ekosistem digital UMKM di Indonesia.
“Livin' Merchant berfungsi sebagai aplikasi kasir digital yang mendigitalisasi transaksi, memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance dan mendorong UMKM untuk naik kelas,” paparnya.
Saptari menyampaikan Bank Mandiri juga memperluas akses pembiayaan melalui program referral dan edukasi layanan serta transaksi keuangan melalui Mandiri Agen, yang berperan aktif di ekosistem UMKM.
“Kami optimis dapat memenuhi target pemerintah dan terus memperkuat ekonomi kerakyatan di Indonesia melalui pengembangan ekosistem UMKM yang berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Berita Lainnya
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB
Dukung ketahanan pangan, PTPN rilis varietas kultur jaringan kelapa sawit berpotensi CPO tinggi
18 December 2024 15:00 WIB
Tindakan operasi batu kantong empedu bisa cegah komplikasi lebih berat
18 December 2024 14:41 WIB