Bulog Banyumas terus pantau perkembangan harga beras di tingkat petani

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, beras

Bulog Banyumas terus pantau perkembangan harga beras di tingkat petani

Stok beras cadangan pangan pemerintah yang disimpan Perum Bulog Cabang Banyumas di Komplek Pergudangan Cindaga, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (ANTARA/Sumarwoto)

Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah, memantau perkembangan harga beras di tingkat petani dalam rangka melanjutkan Program Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2024.

"Sesuai prediksi, saat sekarang sedang berlangsung masa panen musim gadu meskipun luas panennya tidak seluas masa panen raya musim rendeng sebelumnya," kata Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan lapangan, salah satunya di Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, sebagian petani saat sekarang telah memasuki masa panen.

Oleh karena itu, kata dia, harga beras di tingkat penggilingan saat sekarang mulai turun dari sebelumnya di atas Rp12.000 per kilogram, saat sekarang berkisar Rp11.700-Rp11.800/kg.

Ia menduga penurunan harga beras tersebut juga sebagai efek dari penyaluran bantuan pangan tahap ketiga alokasi bulan Agustus.

"Jadi, pasar sedikit merespons dengan adanya masa panen di sejumlah wilayah dan penyaluran bantuan pangan," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan meskipun saat ini belum dapat melakukan pengadaan beras untuk cadangan pangan pemerintah mengingat harga beras di pasaran masih di atas standar harga pembelian oleh Bulog yang sebesar Rp11.000/kg.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya masih menunggu perkembangan harga beras di pasaran khususnya tingkat petani ataupun penggilingan meskipun kecil kemungkinan harganya turun hingga Rp11.000/kg agar bisa diserap untuk pengadaan cadangan pangan pemerintah.

"Jika nantinya ada, Bulog tetap akan melakukan penyerapan. Namun kalau untuk pengadaan beras komersial sampai saat ini tetap perjalan," katanya.

Ia mengatakan realisasi pengadaan beras komersial hingga saat ini telah mencapai lebih dari 2.200 ton, sebagian langsung dijual kembali ke pasaran dan sebagian disimpan di Gudang Bulog Banyumas.

Sementara untuk pengadaan beras secara keseluruhan termasuk untuk cadangan beras pemerintah, kata dia, hingga saat ini telah mencapai kisaran 22.900 ton atau telah melampaui target yang ditetapkan untuk Bulog Banyumas pada tahun 2024.

"Tahun ini, kami ditargetkan menyerap 18.000 ton beras secara keseluruhan termasuk untuk cadangan beras pemerintah," kata Prawoko.

Baca juga: Suhardiman targetkan Kuansing jadi wilayah penghasil beras

Baca juga: BPS sebut komoditas beras mulai kembali alami tren inflasi