Sosok di balik beroperasinya lift Jembatan Siak sebagai daya tarik wisata

id Lift Jembatan Siak, daya tarik wisata, wisata Siak

Sosok di balik beroperasinya lift Jembatan Siak sebagai daya tarik wisata

Kadis PU Tarukim Siak Irving Kahar Arifin di dalam ruang panoramic Jembatan TASL Siak. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Rimbunan hijau pepohonan membentang di sebelah kiri. Lengkungan aliran sungai terlihat membelah dua kawasan. Bangunan dan jalan juga tampak sembunyi-sembunyi di balik pepohonan rindang.

Di sisi kiri agak menonjol terlihatbangunan megah dengan taman yang luas. Itu adalah Istana Assereyah Al-Hasyimiah atau yang dikenal dengan Istana Siak. Sebuah lambang kejayaan Kesultanan Siak pada masanya.

Pada sisi kiri tepi sungai, tampak juga batu dan turap yang memanjang di Kecamatan Siak. Di seberangnya pada sisi kanan sungai nampak sky walkbeberapa kilometer memanjang milik Kecamatan Mempura.

Begitulah sekilas pemandangan yang bisa terlihat ketika meneropong kawasan "Kota Kembar Siak Mempura" dari ketinggian 76 meter. Pnoramaitu dipandang bukan melalui kamera tanpa awak atau pun helikopter. Akan tetapi dengan mata telanjang dari ruang panoramik yang ada di atas Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) Kabupaten Siak. Ruang itu luasnya adalah 40 meter persegi dengan kapasitas15 sampai 20 orang.

Ruangan di atas tiang pancang jembatan ini diketahui menjadi satu-satunya di Indonesia yang bisa diakses masyarakat umum. Untuk sampai ke ruang panoramik di atas jembatan itu adalah lift sisi luar kanan tiang sebelah kanan jembatan TASL pada sisi Kecamatan Siak.

Lift tersebut diketahui juga menjadi lift luar ruang (outdoor) satu-satunya di Indonesia yang bisa diakses publik. Lift sudah beroperasi untuk umum terhitung sejak Hari Ulang Tahun Kabupaten Siak ke-24 pada 12 Oktober 2023.

Lift outdoor ini dioperasikan agar menjadi saya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Siak. Paling tidak sekali seumur hidup wajib untuk menjajal menaiki lift ini.

Tak seperti yang biasa, lift outdoor ini menawarkan sensasi yang memacu adrenalin saat menaikinya. Mungkin saja ada orang merasa gamang saat berada di dalam karena lift ini berdinding kaca transparan.

Tak pelak, jantung akan berdebar apalagi saat bergerak naik hingga ketinggian 76 meter dari permukaan air Sungai Siak. Setiba di ruang panoramik, beberapa fasilitas akan dijumpai di sana termasuk teleskop untuk melihat pemandangan Kota Siak.

Selain itu, ada juga disediakan foto zone yang instagramable dengan background pemandangan sungai dan Kota Siak dari atas. Dalam ruang panoramik juga tersedia kios yang menjajakan aneka minuman siap saji dan kursi untuk wisatawan bersantai sambil menikmati pemandangan.

Karenamemicu adrenalin, ada beberapa syarat dan ketentuan untuk menaiki lift tersebut. Salah satunya untuk anak usia 5 tahun ke bawah tidak diperbolehkan. Kemudian setiap wisatawan juga dibatasi maksimal durasi 20 menit untuk memanfaatkan ruang panoramik di atas jembatan.

Untuk merasakan sensasi itu wisatawan tak perlu merogoh kocek yang dalam. Cukup mengeluarkan biaya Rp30 ribu untuk dewasa, Rp20 ribu anak-anak dan Rp70 ribu untuk wisatawan mancanegara. Tiket naik lift dibeli di loket gedung miniatur Tangsi Belanda yang letaknya beberapa meter dari pintu utama lift.

Raih Rekor MURI

Lift menuju ruang panoramic Jembatan TASL Siak. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)


Sebelum sarana wisata ini diluncurkan, lift pada tiang jembatan TASL sempat tak berfungsi bertahun-tahun. kondisi lift sebelumnya tak terawat bahkan materialnya sudah berkarat sejak jembatan itu diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006.

Melihat kondisi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Kawasan Permukiman (PU Tarukim) Kabupaten Siak Irving Kahar Arifin berinisiatif untuk merenovasi lift tersebut. Menurutnya, lift itu punya potensi menjadi magnet wisata baru yang populer di Siak.

"Dulu ini gratis tapi cuma untuk tamu istimewa. Lalu kita ingin bagaimana ini dibuka untuk umum supaya semua orang bisa merasakan sensasinya berada di atas jembatan Siak," kata dia.

Pengerjaan renovasi lift jembatan Siak rampung pada awal 2023 lalu lengkap dengan fasilitasnya. Bahkan operator lift yang kompeten didatangkan dari luar daerah untuk mengoperasikan lift tersebut. Skema yang diberlakukan juga sudah diatur sedemikian rupa supaya mampu terus beroperasi dalam jangka lama.

"Awalnya, kita melihat ada potensi lift ini dijadikan wisata baru di Siak, maka kita lakukan renovasi. Targetnya ini akan jadi spot wisata yang tak kalah menarik dari yang lain. Kita juga lengkapi dengan fasilitas pendukung di kawasan sekitar pintu masuknya," kata Irving.

Dengan beroperasinya lift ini,akan membuat efek ganda bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, bisa berupa penginapan, kuliner, dan transportasi. Sejumlah usaha mikro kecil menengah tampak sudah menggeliat di bawah jembatan yang juga dijadikan taman ini dengan sebutan Taman Siak Lawo.

Wisatawan sudah mulai menjajalnya satu tahun terakhir ini terlihat dari video yang sudah banyak di media sosial. Bahkan juga dijadikan konten oleh pemengaruh atau "influencer" dan mendapatkan "engagement" yang lumayan.

Lift jembatan pun semakin dilirik hingga akhirnya dilirik untuk dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Puncaknya dinobatkan dan dianugerahi rekor MURI pada Mei 2024 sebagai jembatan dengan lift penumpang luar ruangan pertama di Indonesia yang menempel pada struktur salah satu "pylon" atau pilarnya.

Direktur Operasional MURI Jusuf Ngadri datang langsung menyerahkan piagam penghargaan dan medali emasnya di bawah jembatan tersebut, 16 Mei 2024. Dia mengatakan dalam catatannya lift seperti ini memang hanya ada di Kabupaten Siak.

"Sebenarnya secara teknis memang hanya terdapat di Siak, jadi kami akan mengajukan dan berharap juga agar piagamnya rekor dunia. Kenapa ini dicatat? Agar menjadi motivasi warga bangsa lainnya berkontribusi yang terbaik," katanya saat itu.

Lift jembatan ini menunjukkan wisata buatan bisa menjadi alternatif bagi suatu daerah tanpa harus bergantung pada kondisi alam. Kabupaten Siak dalam hal ini menjadi contoh bahwa kreativitas manusia bisa menjadi daya tarik wisata.

Hal itu karena sebagian besar tempat wisata di Kabupaten Siak ini bukanlah keindahan alam. Daya tariknya dimulai dengan wisata sejarah seperti peninggalan Kesultanan Siak yakni Istana Siak, Makam Sultan, hingga peninggalan Kolonial Belanda seperti Tangsi Belanda.

Pun pada zaman kekinian ini Pemerintah Kabupaten Siak membangun wisata buatan yang tak kalah menarik. Dimulai dari pembangunan turap dengan konsep "Water Front City" untuk menikmati pemandangan Sungai Siak hingga "Skywalk" yang menawarkan sensasi berjalan di atas sungai berjembatan kaca.

Begitu juga dengan Lift Jembatan TASL Siak ini yang merupakan karya desain anak bangsa yang tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur tapi juga nilai estetik yang memanjakan mata manusia