TNGR nyatakan kebakaran kawasan hutan di Rinjani dipastikan telah padam

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Rinjani

TNGR nyatakan kebakaran kawasan hutan di Rinjani dipastikan telah padam

Petugas saat di lokasi kebakaran kawasan hutan di kaki Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB, Kamis (15/08/2024). (ANTARA/HO-TNGR NTB.)

Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan kebakaran kawasan hutan di kaki Gunung Rinjani atau di Kalipit, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dipastikan telah padam.

"Petugas sudah diturunkan ke lokasi dan dipastikan titik kebakaran lahan telah padam dan tim tetap melakukan pemantauan dari Resort Sembalun," Kata Kepala TNGR Nusa Tenggara Barat Yarman di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan berdasarkan analisis di lokasi kejadian, penyebab kebakaran diduga dampak musim kemarau, karena lokasi itu jauh dari jalur pendakian.

"Lokasi itu lebih dekat dengan kebun masyarakat," katanya.

Ia mengatakan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Resort Sembalun berupa kebakaran permukaan dengan vegetasi terbakar berupa semak, perdu, rumput, dedaunan kering, pohon bakbakkah, cemara gunung, saropan dan acacia decurrens.

"Kawasan yang terbakar itu sekitar 6,4 hektar," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan memasuki puncak musim kemarau, warga diimbau untuk tetap waspada kekeringan meluas di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saat ini seluruh wilayah NTB masih dalam periode musim kemarau," kata Prakirawan BMKG NTB I Gede Widi Hariarta.

Pada dasarian II Agustus 2024 (12 – 20 Agustus 2024) potensi hujan di wilayah NTB sangat rendah. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang kurang 20mm/dasarian.

"Memiliki peluang kejadian sebesar kurang 10 persen di seluruh wilayah NTB," katanya.

Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis (iklim) sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi waspada, siaga dan awas terjadi di daerah.

"Level waspada nihil, level siaga di Kabupaten Bima dan level awas di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Bima," katanya.

Baca juga: Dua tersangka pembakar lahan di Meranti ditangkap polisi

Baca juga: PT SPM sosialisasi bahaya karhutla kepada masyarakat