Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau, membentuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di 12 kecamatan di daerah itu untuk mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
"Penyebaran virus DBD bulan ini cukup mengkhawatirkan mengingat sebagian besar Pelalawan memasuki masa perubahan cuaca (pancaroba)," kata Kepala Diskes Pelalawan Endid R Pratiknyo di Pekanbaru lewat pesan elektronik yang diterima, Rabu.
Data Dinkes Pelalawan menyebutkan, sejak Januari hingga April 2914 telah ada sebanyak 24 kasus penyakit mematikan yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Sebagian besar menurut data tesebut menjadi pasien rumah sakit setelah mengalami penurunan daya tahan tubuh yang cukup hebat.
"Temuan kasus ini meningkat cukup signifikan dari periode yang sama ditahun sebelumnya yang hanya berjumlah sebanyak 5 kasus," kata dia.
Sebagai upaya mengantisipasi dan menekan penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini, lanjut kata dia, maka dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk kader Jumantik di setiap kecamatan.
Pembentukan kader Jumantik ini kata dia, akan melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pengendalian DBD.
"Kader Jumantik ini yang nantinya bertugas untuk membantu petugas puskesmas dimasing-masing kecamatan untuk memantau serta melakukan pendataan dan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah penduduk sekitar wilayah kerja puskesmas," kata dia.
Sangat diharapkan, kader Jumatik ini berjalan dengan baik sehingga mampu menekan angka penyebaran DBD yang sudah cukup mengkhawatirkan.
"Masyarakat kami imbau untuk menjalani hidup bersih dan tidak membiarkan air tergenang di sekitar lingkungan rumah," katanya.