Pajak Pangkalan Kerinci bersama Pemkab Pelalawan sepakat tingkatkan penerimaan pajak

id kkp pratama pangkalan kerinci,pemkab pelalawan,djp riau,djp

Pajak Pangkalan Kerinci bersama Pemkab Pelalawan sepakat tingkatkan penerimaan pajak

Suasana Preliminary Meeting Perjanjian Kerjasama Tripartit (Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan Pemkab Pelalawan) di Pangkalan Kerinci, Kamis (17/3). (ANTARA/HO-KKP)

Pangkalan Kerinci (ANTARA) - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pangkalan Kerinci bersama Pemkab Pelalawan menggelar Preliminary Meeting Perjanjian Kerjasama Tripartit (Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan Pemkab Pelalawan) di Pangkalan Kerinci, Kamis (17/3).

Kegiatan yang diikuti 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pelalawan tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan hal-hal yang perlu dipersiapkan sehubungan dengan rencana penandatanganan Perjanjian Kerjasama Tripartit dalam beberapa bulan mendatang.

Kerjasama tripartit ini sudah banyak dilakukan oleh Pemerintah Daerah di Provinisi Riau dalam rangka mengoptimalkan penerimaan pajak pusat dan daerah.

Bupati Pelalawan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Tengku Muklis mendukung rencana perjanjian kerjasama tersebut, serta mengajak segenap OPD untuk berperan aktif demi tercapainya tujuan kerjasama.

"Pemkab Pelalawan sangat berharap Perjanjian Kerjasama bisa segera terwujud sehingga pajakPelalawan dan Pusat semakin meningkat," sambungnya.

Sementara Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kantor Wilayah DJP Riau Asprilantomiardiwidodo yang hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan pentingnya Perjanjian Kerjasama bagi Pemkab Pelalawan. Ia juga mengingatkan segenap pihak mengoptimalkan waktu yang tersisa untuk mengikuti alur dan tahapan dalam rangka penandatanganan perjanjian kerjasama itu.

Sementara itu, Kepala KPP Pratama Pangkalan Kerinci Anung Setia Nugraha menyatakan siap bersinergi dan mensukseskan terwujudnya kerja sama tripartit guna meningkatkan potensi penerimaan yang belum tergali dengan optimal.