Pekanbaru (ANTARA) - Pagi itu, suasana Pangkalan Kerinci, Pelalawan, begitu cerah, rombongan dari Anugerah Jurnalistik APRIL-APR (AJAA) 2023 tiba di wilayah operasional PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bernama Kantor Royal Golden Eagle (RGE) Technology Center sekitar pukul 09.30 WIB setelah menempuh perjalanan dua jam dari Pekanbaru.
PT RAPP beroperasi di bawah koordinasi Asia Pacific Resources International Holdings Ltd atau APRIl Group dan RAPP (aprilasia.com) dan merupakan anggota dari RGE Group yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973.
Perjalanan menggunakan bus listrik berlangsung lancar tanpa kendala nyaris tak bersuara,bahkan memberikan pengalaman pertama bagi sebahagian besar jurnalis, Sopir bus listrik Siswanto dengan ramah menceritakan bagaimana perjalanan menuju Desa Kerinci dulunya sulit dilalui, namun kini menjadi lebih baik dengan infrastruktur yang diperbaiki.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Pelalawan, Kecamatan Kerinci pada awalnya berpenduduk 200 orang kepala keluarga, setelah RAPP membuka pabrik kertas tahun 1995, desa yang dulunya sepi menjadi maju diikuti bertambahnya penduduk menjadi 103.968 ribu pada tahun 2022.
"Dulu Desa Kerinci ditempuh lebih lama dengan perjalanan yang penuh kendala karena jalanan masih tanah dan berlubang, tetapi kini mulus sehingga nyaman digunakan pengendara seperti bus listrik milik RAPP," kata sopir bus listrik RAPP Siswanto.
Sesampai di lobi Kantor Technology Center RGE, Pelalawan, peserta diberikan arahan tentang keamanan diri dan alat yang harus digunakan sebelum memulai tur.Selanjutnya sebagai langkah awal pengenalan rombongan diajak menuju lantai 1 RGE Exhibition Center yang berisi dokumentasi lengkap tentang perjalanan RGE dan praktik-praktik berkelanjutan milik perusahaan itu.
Rombongan disambut dengan ramah oleh tim RAPP dan disuguhi makanan ringan serta air mineral dalam kemasan ramah lingkungan berbahan kertas, menggantikan botol-botol plastik yang dulunya digunakan dalam setiap iven.
Ya, kini lingkungan perusahaan mulai menerapkan pemakaian kemasan ramah lingkungan berbahan kertas yang mudah terurai menjadi energi terbarukan, menggantikan plastik yang sulit diurai oleh mikroba dan pasti mengurangi beban lingkungan untuk menciptakan energi hijau.
Direktur RAPP Mulia Nauli, membenarkan PT RAPP saat ini sedang mengembangkan bisnis hilirisasi kertas baru untuk kebutuhan kemasan makanan dan minuman, sebagai upaya mendukung praktik ramah lingkungan dan energi hijau.
"Ini lagi jalan mudah-mudahan doakan kita punya Paperboard untuk pengganti pakazing yang tidak renewable energy," kata Mulia.
Program APRIL2030
Dalam merealisasikan agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci utama untuk mewujudkannya, peran ini coba disikapi oleh APRIL selaku produsen pulp dan paper dengan meluncurkan program APRIL2030.
Dikutip dari media saat acara peluncuran program Selasa, 17 Juli 2020, Anderson Tanoto, Direktur RGE mengatakan APRIL2030 bukan sekadar komitmen, melainkan sebuah inisiatif keberlanjutan transformatif yang menyasar masalah iklim, lingkungan, dan pembangunan masyarakat, akan tetapi menjaga bisnis berkelanjutan sekaligus mendukung Terbatasnya Produksi Bersih (TPB) di Indonesia dalam kurun waktu satu dekade mendatang.
"Kami berkomitmen menjalankan aksi nyata dan bertransformasi lebih lanjut dalam satu dekade mendatang. Ini mengingat kami memiliki peranan untuk mendukung tercapainya ekonomi rendah karbon dan berkontribusi positif untuk iklim, alam, dan masyarakat," kata Anderson,
Mulia Nauli menyatakan sebelum APRIL2030 ini memang sejak awal berdiri RGE Sukanto Tanoto selaku pemilik perusahaan telah menata cara kerja perusahaan yang sustainability lewat pinsip 5C yang diterapkan yaitu: good for community (baik bagi masyarakat), good for customer (baik bagi pelanggan), good for country (baik bagi negara), good for climate (baik bagi iklim), dan good for company (baik bagi perusahaan). Sehingga apa yang jadi tujuan APRIL2030 tersebut merupakan penerapan 5 prinsip besutan Sukanto Tanoto.
Makanya APRIL2030 memiliki empat tujuan utama yang berfokus pada mewujudkan pembangunan berkelanjutan selama satu dekade ke depan, dengan setiap tujuan didasarkan pada target spesifik berbasis sains.
Pertama, APRIL2030 bertujuan untuk menciptakan iklim positif, mencakup solusi berbasis sains untuk mengurangi emisi karbon secara drastis, termasuk pencapaian nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan dan pengurangan emisi karbon dari produk hingga 25 persen. APRIL juga berkomitmen untuk menggunakan energi terbarukan secara luas, dengan target memenuhi 90 persen kebutuhan energi pabrik dan 50 persen energi operasional melalui sumber energi terbarukan seperti panel surya.
Kedua, APRIL2030 bertujuan untuk menciptakan lanskap yang berkembang melalui pendekatan proteksi-produksi APRIL Group, termasuk penciptaan zero net loss pada kawasan konservasi, peningkatan produktivitas hutan tanaman industri, serta dukungan terhadap inisiatif perlindungan spesies dan keanekaragaman hayati.
Ketiga, program ini menekankan pada dukungan terhadap kemajuan inklusif dengan memberdayakan masyarakat di sekitar area operasional APRIL. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemiskinan ekstrem, meningkatkan akses layanan kesehatan dasar, mengurangi stunting, serta meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah.
Keempat, APRIL2030 bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan melalui diversifikasi bisnis, sirkularitas, dan produksi yang bertanggung jawab. Implementasi dari pilar ini mencakup pengurangan penggunaan bahan kimia, air, dan limbah padat
Produksi serat rayon dan paperboard
Buntalan putih bersih seperti kapas yang di tumpuk di salah satu pojok pabrik RAPP itu sangat lembut,saking lembutnya tekanan mesin yang menimpanya seolah tak mampu melawan, inilah salah satu proses yang harus dilalui bahan baku serat rayon yang nantinya akan menghasilkan pintalan benang kokoh namun gampang terurai lalu diolah menjadi kain.
Kini APRIL Group dan RAPP (aprilasia.com) lewat perusahaan PT Asia Pacific Rayon (APR) mulai memproduksi bahan baku serat rayon, kelebihan produk ini sangat ramah lingkungan dibandingkan serat rayon produksi pabrikan lainnya sehingga mudah terurai ketika menjadi limbah dan tidak digunakan lagi hal ini memang menjadi tujuan akhir APRIL Group dan RAPP mewujudkan energi terbarukan.
Asep Dadang Kusmiran Aplication Development Centre PT APR menerangkan tahap demi tahap proses pembuatan serat rayon hingga produk jadinya pakaian yang siap digunakan dengan ramah kepada jurnalis. Menurutnya APR adalah produsen viscose rayon pertama yang terintegrasi secara penuh di Asia dari hutan taman industri terbarukan.
"Untuk memenuhi kebutuhan pasar APRIL Group dan RAPP (www.aprilasia.com) mengembangkan inovasinya dengan produk energi hijau salah satunya serat rayon, dengan menggunakan mesin dan teknologi kelas dunia untuk menghasilkan produk pulp dan kertas yang berkualitas untuk dipasarkan di seluruh dunia," kata Asep.
Pabrik berkapasitas 240 ribu ton yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau ini menggunakan teknologi produksi terkini dalam menghasilkan rayon berkualitas tinggi guna kebutuhan tekstil dan produk kebersihan pribadi. APR berkomitmen untuk menjadi produsen viscose rayon terkemuka yang memiliki prinsip keberlanjutan, transparansi, dan efisiensi operasional, melayani kepentingan masyarakat dan negara, dan memberikan nilai kepada pelanggan.
Produksi serat viscose rayon APR mencapai 300 ribu ton per tahun dan telah diekspor ke 22 negara. Saat ini, APR juga tengah mempersiapkan pembangunan tahap dua dan menggandakan kapasitas produksinya menjadi 600 ribu ton per tahun pada 2023.
Pengamat Lingkungan Ketua Jurusan Teknik Kimia Idral Amri, menyebutkan produksi serat rayon APR ini memang sangat mendukung energi hijau karena dari Alpha Cellulosa, menjadi bagian hasil samping dari produksi pulp untuk kertas. Prosesnya hampir sama dengan proses pembuatan pulp, bedanya bahan baku yang diambil dari kayu yang dipisahkan dengan mengambil alpha cellulosa saja.
Dan rayon ujungnya akan menjadi pengganti poliester sintetik yang ada, produk ini semi sintetis, berasal dari kayu tetapi tetap diproses dengan proses kimia jadi sangat sangat mendukung untuk mewujudkan energi terbarukan.
"Karena rayon yang dihasilkan pabrik lain yang bersumber dari kayu melarnya lebih dari 15% setelah 3 bulan, maka sekarang kain cotton APR yang dihasilkan di mix dengan poliester juga, agar tingkat melarnya bisa di bawah 5%," kata Idral Amri.
Selain serat rayon, APRIL Group dan RAPP juga mengembangkan produk hilirisasi untuk memenuhi permintaan pasar yakni pabrik pembuatan green packaging (paperboard) untuk menggantikan plastik yang tidak ramah lingkungan dan akan diberi merek BoardOne™ dan Silverpak.
Pabrik baru ini setiap tahunnya mampu memproduksi 1,2 juta ton kertas kemasan yang dapat didaur ulang dan dapat terurai secara alami (biodegradable).
BoardOne™ akan menawarkan dan mendistribusikan berbagai produk kertas kemasan premium,termasuk karton kemasan lipat (folding boxboard) , cupstock, dan art board (C2S) untuk kemasan umum, kemasan layanan makanan, dan aplikasi grafis. Produk-produk ini diproduksi menggunakan
serat kayu berkualitas tinggi yang bersumber dari hutan tanaman industri yang dikelola secara berkelanjutan oleh APRIL Group (Aprilasia.com) dan bersertifikasi PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification) yang merupakan standar internasional pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
"Kami meyakini bahwa produk-produk kami adalah produksi yang ramah lingkungan. Selain serat rayon, sekarang kami juga berusaha memproduksi paperboard untuk menggantikan penggunaan bahan plastik sebagai kemasan makanan," ujar Mulia Nauli.
Bangun solar panel 50 MW
Target pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) hingga 23% pada tahun 2025 tampaknya menghadapi beberapa tantangan. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa realisasi bauran EBT pada semester pertama tahun 2023 hanya mencapai 12,5%, jauh di bawah target tahunan.
Hal ini menandai perlunya upaya lebih besar untuk mencapai sasaran energi terbarukan yang ditetapkan, meskipun demikian ada langkah positif dari sektor swasta yang patut diapresiasi.Inisiatif datang dari PT RAPP sebagai salah satu perusahaan yang aktif dalam mendukung transformasi dengan memulai langkah konkrit membangun solar panel berkapasitas hingga 50 Mega Watt (MW).
Rencananya pembangunan ini akan selesai hingga tahun 2030 dan sekarang terealisasi mencapai 11 MW yang telah membantu memenuhi kebutuhan energi operasional pabrik.
"Keunikannya proyek ini adalah pemanfaatan Landfill sebagai lokasi pemasangan panel surya,di atas lokasi limbah padat dibangun solar panen, ini artinya pemanfaatan untuk menghasilkan energi terbarukan," kata Solar Panel Manager Tigor Sardison.
Jauh sebelum memulai proyek panel surya ini, APRIL Group dan RAPP pun telah memanfaatkan limbah organik dari proses produksi sebagai sumber energi terbarukan yang akan digunakan kembali dalam proses operasional, memenuhi lebih dari 80 persen kebutuhan listrik di pabrik.
"Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menyediakan 90% kebutuhan energi pabrik dari sumber energi terbarukan. Hingga saat ini, kami telah mencapai 87% dari target ini," ungkap Tigor
Langkah RAPP adalah contoh nyata bahwa transformasi energi menjadi lebih berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perusahaan swasta.Ini bukan hanya membantu mitigasi perubahan iklim, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Apalagi untuk memasang solar panel dengan kapasitas 50 MW itu membutuhkan investasi tidak sedikit tetapi karena visi RAPP membuat yang terbaik untuk mewujudkan nol emisi biaya seperti itu dimampukan.
"Gak semua perusahaan di Indonesia ini mampu membangun solar panel sebesar itu, karena luasan tanah untuk 1 MW saja itu butuh 1,1 hektare, belum lagi biaya pemasangan itu butuh dana, ke depan RAPP siapkan 34 hektare lagi untuk solar panel," kata Tigor.
Gunakan bus dan motor listrik
Peran lainnya yang juga diambil PT RAPP yakni menetapkan standar baru dalam penggunaan energi terbarukan dengan mengadopsi bus listrik untuk mobilitas karyawan. Hal ini merupakan salah satu upaya konkret dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan energi hijau, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menciptakan dampak positif di Provinsi Riau.
Dalam periode 2021-2023, RAPP berhasil memperkenalkan 10 unit bus listrik di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Provinsi Riau. Selanjutnua awal tahun 2024, perusahaan memperluas armadanya dengan menambah 8 unit bus listrik sehingga total 18 unit bus listrik yang beroperasi.
Deputy Head of Corporate Communications RAPP Disra Alldrick menyebut, penggunaan bus listrik merupakan langkah strategis dalam meminimalkan emisi karbon, sejalan dengan inisiatif berkelanjutan APRIL2030. Keputusan ini tidak hanya membantu mengurangi dampak pemanasan global, tetapi juga mengurangi limbah beracun seperti oli bekas dan menghemat biaya pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Lebih dari sekadar simbol komitmen terhadap energi bersih, kehadiran bus listrik di Riau Kompleks juga menandai dukungan konkret terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi emisi di dalam negeri. Langkah ini memperkuat peran perusahaan dalam memelihara lingkungan sekitar dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Tidak berhenti sampai disana PT RAPP kembali berinovasi dalam upaya menjaga lingkungan dengan menjadi pionir konversi motor listrik pertama di luar Pulau Jawa.
Dimana sekitar November 2023 perusahaan itu telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung energi terbarukan dan mengurangi jejak karbon dengan meluncurkan program konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik di Riau Kompleks, Pangkalan Kerinci, melalui kolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Project Leader Konversi Sepeda Motor Listrik di RAPP Steven Anderson mengatakan PT RAPP berterima kasih ke pemerintah dengan kesempatan yang diberikan sebagai satu-satunya perusahaan di luar Pulau Jawa, yang menjalankan program pemerintah itu.
Hal ini sejalan dengan komitmen APRIL 2030 dimana karyawan ikut berkontribusi bagi negara dengan menjadi pioner pengguna motor listrik hasil konversi guna menurunkan emisi karbon dan menghemat penggunaan BBM.
"Ada 200 unit sepeda motor karyawan RAPP ditargetkan untuk dikonversi dalam upaya mendukung penurunan emisi di lingkungan operasional perusahaan. Sebanyak 10 unit sepeda motor dikonversi pada hari itu, 90 unit lainnya dijadwalkan akan dikonversi pada akhir Desember 2023, dan 100 unit pada kuartal pertama tahun 2024," kata dia.
Ini juga membantu mencapai target Emisi Nol Bersih pada tahun 2060, dan juga membuka peluang lapangan kerja baru, terutama di industri komponen, bengkel konversi, dan pemeliharaan motor listrik.
Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak terkait, PT RAPP berharap inisiatif konversi motor listrik ini dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat dalam menerapkan teknologi yang ramah lingkungan. Dengan terus melakukan inovasi, RAPP menunjukkan komitmennya untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
Salah satu karyawan PT RAPP Ato Supriyadi, orang pertama yang bersedia sepeda motornya dikonversi menjadi sepeda motor listrik, telah menarik perhatian banyak orang di lingkungan kerja dan menjadi inspirasi bagi yang lain untuk ikut mengkonversi motor milik mereka.
Ato, yang telah bekerja selama 13 tahun kini tidak hanya menggunakan motor listrik hasil konversi untuk keperluan pribadi, tetapi juga aktif mempromosikan konversi motor sebagai langkah awal untuk menjaga lingkungan.
"Istri saya senang dengan motor baru ini karena tidak lagi harus antri mengisi BBM, hemat dan tanpa takut kebakar kakinya kena kenarpot," kata Ato Supriyadi.
Program konversi motor listrik ini bukan hanya sekadar upaya perusahaan, tetapi juga menciptakan komunitas di lingkungan kerja. Para karyawan berbagi pengalaman dan informasi terkait motor listrik, menciptakan semangat kolaborasi dalam upaya menjaga lingkungan.
"Saat ini ada namanya komunitas motor listrik komplek yang beranggota masih 8 orang. Kami selalu beri motivasi kepada teman-teman yang motornya sudah berusia 5 tahun ke atas dikonversi, motor ini akan diubah STNK nya dan pajaknya nol,untuk pengisian daya baterai motor juga sangat mudah tinggal WA untuk pendaftaran pemesanan," tutupnya.
Melalui APRIL2030, APRIL menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dapat menjadi kekuatan besar dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan komitmen yang kuat, implementasi yang tepat, dan kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan bahwa APRIL2030 akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
"Kita menciptakan produk itu semuanya renewable, bukti nyata bahwa RAPP telah menerapkan Sustainability sejak awal berdiri hingga kini. Meskipun komitmen global terhadap lingkungan belum begitu kuat 50 tahun lalu. RAPP telah memulai langkah-langkah berkelanjutan yang kini diperkuat dengan komitmen APRIL2030 (April2030.aprilasia.com)," pungkas Mulia.
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB