Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator Kota Pekanbaru, Riau, mendesak aparat berwenang untuk segera merealisasikan rumah singgah agar anak korban kekerasan dan gelandangan dapat dibina serta ditampung untuk sementara.
"Sudah berulangkali kami sampaikan ke aparat tapi belum juga ditanggapi," kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Ade Hartati Rahmad di Pekanbaru, Senin.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan jumlah gelandangan dan pengemis serta korban kekerasan anak belakangan ini semakin banyak, maka perlu ada langkah untuk mengatasinya.
Padahal aparat Dinas Sosial Pemkot Pekanbaru dan Satpol PP sudah sering melakukan upaya penertiban, tapi tidak maksimal dalam pembinaan.
Bagi gelandangan dan pengemis yang tertangkap kemudian dipulangkan ke daerah asal, hal ini bukan solusi terbaik karena mereka akan kembali beraksi di perempatan lampu merah di Pekanbaru.
Upaya membangun rumah singgah itu merupakan jalan terbaik dalam pembinaan bagi gelandangan sebelum dibangun panti rehabilitasi karena memerlukan dana yang besar.
Dia mengatakan aparat Pemkot Pekanbaru sudah sering membicarakan masalah pembangunan rumah singgah itu dalam Musayawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tapi tidak juga diwujudkan.
Menurut dia, agar dapat mengurangi masalah sosial maka perlu ada pembinaan yang menyeluruh dan wadah sebagai pembinaan.
Dia menambahkan bila hanya pengemis dan gelandangan hanya ditangkap Satpol PP itu merupakan hanya pekerjaan sesaat, setelah itu mereka kembali beraksi.
Ade mengatakan pada beberapa daerah yang memiliki rumah singgah, maka mereka dapat menekan jumlah masalah sosial karena ada tempat untuk pembinaan.
"Kalau di daerah lain berhasil membina masalah gelandangan dan pengemis, mengapa tidak bila kita contoh," katanya.