Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau melakukan studi tiru ke Kemenpora RI dan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta terkait pembinaan atlet berprestasi dan pengembangan Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) milik Pemerintah Provinsi Riau.
SKO Provinsi Riau berdiri sejak Juli 2023 dan SKO ini didirikan berdasarkan Pergub Nomor 48 tahun 2022 tentang Pengembangan Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi yakni penggabungan atau penyatuan antara PPLP dan SMAN-OR.
"Karena itu dengan melakukan studi tiru ke Menpora RI dan ke kantor Dispora DKI Jakarta maka kita akan mendapatkan petunjuk terkait sistem pembinaan atlet di DKI Jakarta sekaligus keberadaan SKO di Riau semoga mampu melakukan pembinaan atlet," kata Erisman Yahya dalam rilisnya diterima ANTARA Riau, Sabtu.
Menurut dia, setelah melihat kiat dan program program pembinaan atlet di DKI Jakarta,Dispora Riau akan mengambil pengalaman yang berharga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan atlet.
Dalam studi tiru itu, katanya menyebutkan Riau diharapkan bisa meningkatkan mutu, perluasan upaya, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan dan peraturan perundangan.
"Kunjungan ini sekaligus melakukan kajian studi mendalam terkait pembinaan olahraga di DKI Jakarta agar bisa memahami potensi, tantangan dan pengembangan dalam pembinaan atlet di Riau, hingga pengelolaan olahraga prestasi," katanya.
Erisman mengaku bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga sehingga disarankan untuk mencari informasi ke Dispora DKI Jakarta yang telah memprogramkan Pembinaan Olahraga Prestasi Berkelanjutan (POPB).
Berdasarkan data sejak pertengahan 2023 Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) binaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Riau dan Sekolah Menengah Olahraga (SMANOR) Riau ditutup.
Penutupan tersebut berdasarkan Pergub Nomor 48/2022 tentang Pengembangan Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, PPLP dan SMANORyajg dilebur menjadi satu dengan nama Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Provinsi Riau.