Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei tatap muka nasional dengan hasil pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi menang satu putaran dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Jika pemilihan presiden diadakan ketika survei berlangsung, hasil survei menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran menembus batas pilpres satu putaran, yakni dengan elektabilitas sebesar 51,8 persen.
"Tapi suara saat ini masih berada dalam rentang error survey leih kurang 2.9 persen, sehingga masih ada potensi pemilihan presiden berlangsung dalam dua putaran," kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara Rilis Temuan Survei Nasional yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Burhanuddin mengungkapkan sekitar 80 persen alasan warga dalam survei memilih presiden tersebar dalam banyak aspek, yakni dari citra tegas hingga alasan dukungan partai. Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud masing-masing lebih menonjol pada alasan tegas dan perhatian pada rakyat.
Sementara Anies-Muhaimin lebih tersebar kepada sejumlah aspek yang relatif cukup merata, yaitu terutama karena pintar atau berwawasan luas, agamais atau religius, perhatian pada rakyat, dan ingin perubahan.
Survei menunjukkan, elektabilitas Anies-Muhaimin berada di posisi kedua dengan dukungan sekitar 24,1 persen, Ganjar-Mahfud di urutan ketiga dengan dukungan sekitar 19,6 persen, dan kelompok yang belum menunjukkan pilihannya sudah hampir habis, yakni tinggal sekitar 4,5 persen.
Jika kelompok yang masih ragu-ragu (undecided) diprediksi menggunakan model statistik, ia menyebutkan maka distribusi masing-masing paslon, yakni Prabowo-Gibran 54 persen, Anies-Muhaimin 24,9 persen, dan Ganjar-Mahfud 21,1 persen.
Berdasarkan model prediksi tersebut pada selang kepercayaan 95 persen, persentase elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin diprediksi berada pada rentang 22,8 persen sampai 27 persen, Prabowo-Gibran pada 51,6 persen hingga 56,4 persen, dan Ganjar-Mahfud pada kisaran 19,2 persen sampai 23,1 persen.
Namun, kata Burhanuddin, masih ada sekitar 10,5 persen basis pendukung yang cenderung besar kemungkinan mengubah pilihannya.
Jika diasumsikan kelompok tersebut lebih dekat dengan kelompok yang masih ragu, maka distribusi basis kuat masing-masing paslon, yakni Prabowo-Gibran sekitar 45,2 persen, Anies-Muhaimin sekitar 21,2 persen, Ganjar-Mahfud sekitar 17,1 persen, dan kelompok yang masih ragu sekitar 16,4 persen.
"Dengan begitu pemilihan presiden masih terbuka untuk dua putaran, meski peluang yang lebih besar adalah satu putaran," tuturnya.
Dalam Survei Tatap Muka Nasional, populasi survei terdiri atas seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode pengambilan sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Dengan asumsi metode sampel acak sederhana (simple random sampling), ukuran sampel basis sebanyak 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Prabowo Subianto tampil dominan dengan PDH di debat kelima, tanda siap kerja
Baca juga: Erick Thohir sebut kolaborasi Jokowi-Prabowo beri manfaat untuk kemajuan bangsa
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB