Jakarta (ANTARA) - Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Sudirman Said, menyebut bahwa kritik yang dikeluarkan sejumlah perguruan tinggi terkait kondisi tanah air tidak boleh diabaikan pemerintah.
Dalam Sarasehan Rakyat di GOR Mahkota Graha, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu, Sudirman mengatakan keprihatinan yang disampaikan para akademisi dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi itu seharusnya dipandang sebagai peringatan atau alarm tanda bahaya, guna menyelamatkan bangsa Indonesia dari oknum yang ingin menggerus demokrasi.
"Ibarat mobil, peringatan para akademisi dan guru besar itu adalah spion, lampu sign, speedometer, dan juga rem. Kalau mengabaikan suara para cendekiawan, maka itu sama dengan mencopoti satu per satu alat kontrol," kata Sudirman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Sudirman pun berharap para penguasa tidak menyumbat aspirasi dari kaum intelektual yang berkembang saat ini, karena hal itu bukanlah ancaman melainkan bentuk kepedulian. Dia mengibaratkan aspirasi seperti air. Jika aspirasi disumbat, maka mereka akan mencari jalan keluar ke mana-mana.
"Air kalau terus dibendung, lama-lama akan merembes atau bocor ke mana-mana. Kalau bendungannya tidak kuat, maka akan jebol," jelasnya.
Dia juga berharap pemerintah menerima masukan, aspirasi, dan keprihatinan dari para akademisi dan guru besar tersebut. Menurut Sudirman, suara mereka murni untuk menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu, pernyataan kritik terkait kondisi negara dan penyelenggaraan pemilu di Indonesia terus dilakukan oleh akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di tanah air dalam beberapa waktu terakhir.
Akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) telah menyampaikan pernyataan dan kritikan kepada penyelenggara pemilu dan Presiden Joko Widodo agar bersikap netral selama Pemilu 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye Pilpres 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sebut kritik akademisi bagian dinamika politik jelang pemilu
Baca juga: Cak Imin janji akan naikkan tunjangan pensiunan ASN jika Amin terpilih
Berita Lainnya
Akibat erupsi Gunung Ruang, 18 flight dari Bandara Sam Ratulangi dibatalkan
30 April 2024 17:01 WIB
Seleksi CASN segera dibuka, Azwar Anas minta instansi kebut rincian formasi
30 April 2024 16:43 WIB
Mendagri Tito Karnavian apresiasi kinerja dan loyalitas Sekjen Kemendagri
30 April 2024 16:36 WIB
Rupiah melemah terhadap dolar AS seiring sikap investor tunggu hasil pertemuan FOMC
30 April 2024 16:14 WIB
Pemerintah sambut baik niat BYD bangun fasilitas pengembangan EV di Indonesia
30 April 2024 16:05 WIB
Legislator ingatkan tempat penampungan hewan tak cemari lingkungan sekitar
30 April 2024 15:52 WIB
Menag: Fatwa Ulama Saudi sebut haji non prosedural ibadahnya dianggap tidak sah
30 April 2024 15:42 WIB
Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi serahkan sertifikat tanah elektronik
30 April 2024 14:55 WIB