Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan negaranya siap bekerja sama dengan negara-negara Arab dan Muslim untuk mencegah meluasnya konflik Gaza di Palestina.
"Juga demi menemukan solusi diplomatik dan politik komprehensif berdasarkan hukum internasional," kata Lyudmila dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Pernyataan itu dia sampaikan menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama (OKI) ke Moskow pada Selasa (21/11) untuk membahas konflik Gaza bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Lyudmila mengaku tidak mengetahui pasti hasil pertemuan itu, tetapi menilainya sebagai pertemuan produktif berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Mengenai posisi Rusia dalam konflik di Gaza, Lyudmila menegaskan bahwa negaranya, sama dengan negara-negara Arab dan Muslim, siap membantu menemukan solusi politik yang didasarkan kepada hukum internasional guna mencegah situasi Gaza meluas.
Dia juga mengatakan bahwa Rusia mengapresiasi semua upaya OKI yang telah menggelar pertemuan puncak di Riyah dengan menyatakan perlunya gencata senjata segera sehingga bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza bisa masuk.
Terkait pengiriman bantuan kemanusiaan, Lyudmila menyatakan negaranya juga berperan aktif dalam upaya kemanusiaan untuk meringankan penderitaan warga sipil Gaza.
Pada 10 November lalu, Rusia telah mengerahkan beberapa pesawat yang mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan untuk warga Gaza.
"Kami telah mengirim lebih dari 140 ton kargo bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada Mesir untuk disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan di kantong Palestina tersebut," kata Lyudmila.
Sama seperti Indonesia, Rusia juga, kata dia, telah berupaya mengungsikan warga negaranya dari Gaza dan membantu warga negara lain yang meminta bantuan Rusia agar keluar dari Gaza.
"Sekali lagi, pertemuan terkini antara menteri kami dengan perwakilan OKI adalah bukti bahwa presiden kami sangat jelas menyatakan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya solusi, yang sebenarnya telah tertuang dalam resolusi Dewan Keamanan PBB, tapi tidak pernah benar-benar diterapkan," pungkas Lyudmila.
Baca juga: Jepang desak China dan Rusia untuk cabut larangan impor hasil lautnya
Baca juga: Rusia lakukan berbagai upaya buka jalan untuk gencatan senjata segera di Gaza
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB