Rp139 triliun uang masyarakat tertipu investasi ilegal

id Ojk riau, investasi bodong

Rp139 triliun uang masyarakat tertipu investasi  ilegal

Ilustrasi - Investasi bodong (Istimewa)

Pekanbaru (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau menyebut dampak minimnya literasi keuangan di masyarakat telah berakibat pada hilangnya dana investasi mencapai Rp139,03 triliun secara nasional selama periode 2017-2023.

Masyarakat tertipu oleh aktivitas keuangan ilegal yang terdiri dari Koperasi Simpan Pinjam ilegal, pinjol ilegal, hingga investasi ilegal, serta gadai ilegal.

Demikian disampaikan Plt Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau Endang Nuryadin dalam temu ramah sekaligus perkenalan pimpinan OJK Riau yang baru menggantikanMuhamd Lutfi karena pensiun, di Pekanbaru, Senin.

Menurutnya, OJK mencatat untuk tahun 2023 ini, sejak awal Januari 2023 sampai dengan 27 Oktober Satgas telah menghentikan 1.484 entitas keuangan ilegal. Dari jumlah entitas keuangan ilegal tersebut, 18 entitas di antaranya adalah investasi ilegal, sementara 1.466 sisanya merupakan pinjaman online ilegal.

"Dalam 7 tahun terakhir, total kerugian investasi bodong di Indonesia berjumlah Rp139 triliun. Hal tersebut dipicu, akibat kurangnya edukasi dan literasi masyarakat mengenai literasi keuangan," kata dia.

Modus yang digunakan pelaku investasi bodong sangat banyak, terutama tawaran melalui media sosial serta iming-iming keuntungan yang besar mencapai 20 persen.

"Sebenarnya, tawaran investasi bodong bisa dicegah melalui 2 L yakni Legal dan Logis. Dimana, legalitas dari setiap lembaga keuangan yang menawarkan produk investasi bisa dicek melalui website resmi OJK. Sedangkan logis berarti, persentase keuntungan yang ditawarkan masuk akal dan tidak mengada-ada," Ungkap Endang

Endang Nuryadin mendorong kepada masyarakat untuk memastikan investasi memiliki legalitas yang jelas, dan perhatikan juga kelogisan dari keuntungan yang ditawarkan.

“Jangan terjebak dalam lingkaran investasi ilegal yang dapat merugikan finansial diri sendiri maupun keluarga,” tuturnya.

Dalam upaya pencegahan, Endang Nuryadin menegaskan bahwa OJK akan terus mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap berbagai tawaran investasi.

OJK juga menggandeng leader yang menjadi corong seperti guru, pejabat, tokoh agama, adat termasuk media, dan sebagainya yang diharapkan menjadi penyampai pesan ke masyarakat.