Gaza (ANTARA) - Sekitar 50 persen dari jumlah unit hunian Palestina mengalami kerusakan sebagian atau seluruhnya akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong pesisir tersebut, ujar seorang pejabat Palestina pada Minggu (22/10).
"Pendudukan Israel sengaja merusak bangunan tempat tinggal, fasilitas umum, dan fasilitas layanan," kata Salama Maarouf, kepala kantor media pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza, dalam sebuah pernyataan pers.
"Akibat dari serangan udara Israel yang semakin intensif, lebih dari 165.000 unit rumah mengalami kerusakan sebagian dan hampir 20.000 unit rumah hancur total atau tidak layak dihuni," ujar Maarouf.
Imbasnya, sekitar 70 persen warga setempat mengungsi dari rumah mereka dan pindah ke 220 pusat penampungan atau tempat lainnya di seantero Jalur Gaza.
Serangan udara Israel dipicu oleh serangan skala besar Hamas terhadap sejumlah target militer dan kota Israel pada 7 Oktober lalu, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel.
Sementara jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 4.651 jiwa, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas pada Minggu.
Orang-orang berdiri di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 21 Oktober 2023. (Xinhua/Khaled Omar)
Orang-orang terlihat di antara sejumlah bangunan yang hancur pasca serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 22 Oktober 2023. (Xinhua/Khaled Omar)
Baca juga: China: Konflik di Gaza berpotensi akan meluas ke negara lain di Timur Tengah
Baca juga: Kedubes Amerika Serikat di Israel sebut perbatasan Rafah dibuka Sabtu