Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengutuk serangan bom yang dilancarkan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi (Baptist) di Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil.
“Serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Rabu.
Menyikapi konflik terbaru Israel-Palestina, Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka.
Indonesia juga mendesak komunitas internasional, terutama DK PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza, yang telah memakan korban sipil sangat banyak.
"Ketidakadilan terhadap rakyat Palestina sudah berlangsung sangat lama dan masih terus terjadi," demikian pernyataan dari Kemlu.
Indonesia memandang bahwa sudah saatnya dunia mengedepankan perdamaian yang adil bagi Palestina dan mendesak agar penerapan parameter internasional yang telah disepakati tidak lagi ditunda.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga mengutuk keras serangan mematikan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza.
"Saya khawatir atas tewasnya ratusan warga sipil Palestina dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza hari ini, saya mengutuk keras," kata Guterres di platform X.
"Hati saya bersama keluarga korban. Rumah sakit dan tenaga kesehatan dilindungi dalam hukum kemanusiaan internasional," tulisnya.
Lebih dari 500 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra. Baca juga: Presiden Palestina: pembantaian RS Baptist Gaza tak dapat diterima
Baca juga: Joe Biden mengaku sangat sedih atas ledakan di RS Al-Ahli Baptist Gaza
Baca juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas tegaskan tolak pembunuhan warga sipil kedua pihak
Indonesia kutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit di Gaza
Arsip - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Sabtu (23/9/2023). (ANTARA/HO)
