Jakarta (ANTARA) - Toyota Motor Corp., mengumumkan kolaborasi dengan perusahaan energi Idemitsu Kosan Co. dalam produksi massal baterai all-solid-state, mempercepat upaya untuk mengembangkan sumber daya listrik generasi berikutnya yang akan meningkatkan secara signifikan jangkauan kendaraan listrik.
Kesepakatan itu merupakan bagian dari upaya pabrikan mobil Jepang itu untuk mencapai tujuannya dalam menggunakan baterai canggih tersebut sesegera mungkin, yaitu tahun 2027. Toyota bertujuan untuk membangun teknologi produksi massal pada awal tahun 2030.
"Kami kurang lebih mempunyai teknologi (yang diperlukan) untuk membuatnya. Kami berharap dapat melampaui itu dengan mengambil tantangan sulit dalam memproduksinya secara massal," kata Presiden Toyota Koji Sato, disiarkan Kyodo, Kamis (12/10).
Pesaing domestik Toyota, termasuk Honda Motor Co. dan Nissan Motor Co., berlomba-lomba untuk mengembangkan baterai all-solid-state, teknologi canggih yang dapat mengarah pada penggunaan kendaraan listrik yang lebih luas, yang saat ini menggunakan baterai ion litium.
Baterai baru itu akan memiliki jangkauan lebih dari dua kali lipat dibandingkan bZ4X EV milik pembuat mobil Jepang itu, dengan pengisian daya yang berkurang menjadi sekitar 10 menit, sepertiga dari waktu yang dibutuhkan dengan teknologi saat ini, kata Toyota pada bulan Juni.
Kolaborasi antara Toyota dan Idemitsu berfokus pada elektrolit padat sulfida, sebuah material yang dianggap sebagai sesuatu yang diperlukan untuk mencapai kapasitas dan daya output tinggi untuk baterai kendaraan listrik sepenuhnya, demikian pernyataan mereka.
Material tersebut, yang dibuat oleh Idemitsu dengan menggunakan produk sampingan dari pengolahan produk minyak, memiliki kelembutan dan daya rekat yang sesuai untuk produksi massal baterai, demikian pernyataan mereka.
"Kami akan membantu mewujudkan rencana Toyota dengan menawarkan teknologi kami," kata Presiden Idemitsu Shunichi Kito.
Idemitsu berencana untuk mendirikan pabrik percontohan untuk memproduksi material ini di Prefektur Chiba, dekat Tokyo. Kedua perusahaan juga akan bekerja sama dalam meningkatkan produktivitas dan pembentukan rantai pasokan untuk baterai, tambah pabrikan mobil tersebut.
Toyota, yang pernah dianggap enggan beralih ke kendaraan listrik, kini semakin intensif dalam upaya untuk mengejar pesaing global mereka di bidang ini, seperti raksasa AS, Tesla Inc. dan BYD China.
Pabrikan mobil Jepang itu berencana untuk menjual 1,5 juta kendaraan listrik setiap tahun pada tahun 2026 dan bertujuan untuk meningkatkan jumlahnya menjadi 3,5 juta pada tahun 2030.
Baca juga: Kia ungkap mobil konsep listrik SUV dan sedan baru, siap meluncur pada 2024
Baca juga: China miliki 18,21 juta kendaraan energi baru yang telah terdaftar
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB