Dikira tewas akibat begal, polisi Bengkalis sebut Syamsul Bahri korban kecelakaan

id polres bengkalis,polsek mandau,kelurahan air jamban,kecamatan mandau,korban begal

Dikira tewas akibat begal, polisi Bengkalis sebut Syamsul Bahri korban kecelakaan

Anggota Satlantas Polres Bengkalis melakukan olah TKP terhadap korban laka lantas yang menewaskan warga Kelurahan Air Jamban Mandau. (ANTARA/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Tewasnya Syamsul Bahri (63) warga Jalan Seroja II, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, sempat membuat masyarakat daerahpenghasil minyak bumi ini heboh karena disebut sebagai korban begal melalui media sosial, Jumat (13/10/23). Namun dari keterangan pihak kepolisian ternyata akibat laka lantas hingga merenggut nyawanya.

Kapolres Bengkalis melalui Kapolsek MandauKompol Hairul Hidayat mengungkapkan bahwa informasi tersebut seharusnya dicek dahulu kebenarannya dan tidak menyesatkan masyarakat.

"Ini kerjaan orang usil. Alangkah baiknya dicari dulu kebenaran informasinya," ujarnya.

Kasatlantas Polres Bengkalis, AKP Try Widiyanto Fauzal saat dikonfirmasi membenarkan jika Syamsul Bahri merupakan korban kecelakaan yang terjadi pada Jumat subuh sekira pukul 05.39 WIB di Jalan Hang Tuah, tepat di depan Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kota Duri, Kecamatan Mandau, dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Supra X bernomor polisi BM 5490 EU.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, awalnya korban dengan mengendarai kendaraannya datang dari arah Simpang Telkom menuju Simpang Geroga dengan kecepatan tinggi berada dilajur kiri jalan.

Sesampainya di lokasi kejadian, akibat kurang memperhatikan kendaraan di depannya dan jarak yang sudah dekat, kecelakaan pun tak terhindarkan. Sedangkan motor korban menabrak bahagian belakang mobil yang belum diketahui identitasnya hingga menyebabkan korban luka berat dan meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kini kendaraan korban telah kita evakuasi dan korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan dengan kerugian materil hingga mencapai jutaan rupiah, sementara mobil yang terlibat terus dilakukan proses lidik," terang Kasatlantas.