Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal medis Spanyol, Revista Internacional de Andrología menemukan vaping dapat mempengaruhi kesuburan pria dengan menyebabkan testis menyusut, mengurangi jumlah sperma dan gairah seks.
Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti dari Universitas Sivas Cumhuriyet di Turki seperti disiarkan Medical Daily, Rabu (6/9) mengevaluasi dampak merokok vape terhadap kesehatan seksual tikus jantan.
Penelitian ini melibatkan tiga kelompok tikus yakni satu kelompok yang terpapar rokok biasa, satu lagi yang terpapar vaping, dan kelompok kontrol.
Tikus-tikus dalam kelompok eksperimen disimpan dalam stoples dan diberikan teknik pengasapan masing-masing dua kali sehari selama satu jam.
Tim peneliti kemudian mengevaluasi kadar cotinine urin, berat testis, indeks gonadosomatik, jumlah sperma, motilitas sperma dan histologi testis dan membandingkannya dengan nilai kelompok kontrol.
Hasilnya, jumlah sperma kelompok rokok elektrik sebanyak 95,1 juta sperma/ml dan kelompok rokok tradisional sebanyak 89 juta sperma/ml, sedangkan kelompok kontrol menunjukkan rata-rata 98,5 juta/ml.
Kelompok yang terpapar asap rokok mempunyai testis yang paling kecil dan ringan dibandingkan kelompok yang terpapar asap rokok elektrik dan kelompok kontrol.
Selain itu, sebanyak lima dari delapan tikus yang terpapar vaping menunjukkan perubahan struktural pada testisnya.
"Harus dipertimbangkan bahwa meskipun cairan (rokok elektrik) dianggap tidak berbahaya, hal itu dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan perubahan morfologi pada testis,” kata para peneliti.
Meskipun dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan merokok, vape atau rokok elektrik juga dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti kesulitan bernapas, asma, dan kanker.
Vaping melibatkan menghirup dan menghembuskan aerosol yang disebut uap, menggunakan perangkat elektronik genggam seperti rokok elektronik atau pena vape.
Pada rokok konvensional, tembakau dibakar untuk menghasilkan asap. Sementara dalam perangkat vaping, e-liquid dipanaskan untuk menghasilkan uap.
Rokok elektrik masih mengandung nikotin yang sangat adiktif dan beracun, bahan kimia berbahaya, senyawa organik yang mudah menguap, dan agen penyebab kanker.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa merokok secara teratur dapat mempengaruhi kesuburan pria.
Baca juga: Vape disebut punya profil risiko yang rendah dibanding rokok konvensional
Baca juga: Vape lebih aman dibanding rokok konvensional? Begini penjelasan dokter
Berita Lainnya
Gunung Merapi luncurkan 15 kali guguran lava sejauh 1,8 kilometer
02 May 2024 12:00 WIB
Presiden Jokowi resmikan operasional Bendungan Tiu Suntuk Nusa Tenggara Barat
02 May 2024 11:31 WIB
BMKG pastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia bukan "heatwave"
02 May 2024 11:20 WIB
Bulog sebut lakukan penyerapan 30 ribu ton gabah kering petani per hari
02 May 2024 11:03 WIB
Politik kemarin, dari Bobby Nasution jadi Gubernur hingga delapan agenda PKB
02 May 2024 10:53 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia diprediksi melemah terbatas di tengah The Fed tahan suku bunga
02 May 2024 10:46 WIB
Tiket tur konser Sheila On 7 di 5 kota habis terjual dalam tujuh menit
02 May 2024 10:37 WIB
Tur Most Wanted penyanyi rap Bad Bunny meraup Rp1 triliun selama Maret 2024
02 May 2024 10:32 WIB