Istanbul (ANTARA) - Amerika Serikat menganggap rencana besar-besaran Israel untuk meningkatkan pendanaan bagi sejumlah permukiman ilegal di Tepi Barat sebagai ancaman atas upaya mencapai penyelesaian dua negara.
Rencana itu juga memperburuk kepercayaan antara Israel dan Palestina, kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel kepada para wartawan, Kamis (17/8).
Menurut dia, perluasan permukiman itu merusak kelayakan geografis dalam kelangsungan solusi dua-negara.
Patel mengeluarkan pernyataan itu saat mengomentari proposal soal alokasi dana senilai hampir 200 juta dolar AS (sekitar Rp3,04 triliun) untuk memperluas pemukiman serta pembangunan pos terdepan di Tepi Barat.
"Itu bisa memicu ketegangan dan semakin merusak kepercayaan di antara kedua pihak... kami sangat menentang perluasan permukiman, dan mendesak Israel untuk tidak melakukannya," ujar Patel terkait rencana Israel.
"Kami memperlakukan masalah ini dengan sangat serius," katanya, menambahkan.
Sekitar 700 ribu warga Israel saat ini tinggal di 164 permukiman dan 116 daerah di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Menurut hukum internasional, seluruh permukiman Yahudi di wilayah-wilayah yang diduduki adalah ilegal.
Baca juga: Pasukan Israel hancurkan bangunan Palestina di Tepi Barat
Baca juga: Sekjen PBB desak pemerintah Israel untuk batalkan bangun pemukiman di Tepi Barat
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB