Pekanbaru (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau terus mendorong peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di daerah untuk meningkatkan inklusi keuangan di wilayah setempat.
Bahkan, OJKmengklaim kinerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah berhasil mendorong peningkatan inklusi keuangan masyarakat desa.
"Sampai dengan 30 Juni 2023 telah terbentuk 1 TPAKD tingkat Provinsi Riau dan 12 TPAKD tingkat kabupaten/kota atau sudah 100 persen dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau," kata Kepala OJK Riau, Muhamad Lutfi di Pekanbaru, Rabu.
Artinya, peran TPAKD sebagai forum koordinasi akselerasi perluasan akses keuangan regional untuk menunjang pemerataan literasi dan inklusi keuangan nasional di Riau mulai membuahkan hasil.
Tolok ukurnya terlihat dari jalannya program unggulan yang diusung oleh TPAKD di Provinsi Riau antara lain Optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Desa Inklusi Keuangan, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), dan Asuransi Usaha Tani Padi/Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTP/AUTS).
"Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan Triwulan II 2023 telah terealisasi sebesar 24,87 persen atau sejumlah 42.673 debitur di mana target Program KUR itu sendiri memiliki target sebanyak 171.585 debitur yang mengakses KUR," sambungMuhamad Lutfi.
Kemudian, untuk Program Desa Inklusi Keuangan, TPAKD kabupaten/kota telah menunjuk satu desa di wilayah masing-masing sebagai Desa Inklusi Keuangan.
Baca juga: OJK Riau terima 175 pengaduan perbankan dan pasar modal
"Program Desa Inklusi Keuangan menargetkan bahwa setidaknya 80 persen dari seluruh jumlah penduduk telah mengakses keuangan ataupun pembiayaan dari lembaga formal," jelasnya.
Selanjutnya, Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), memiliki target yaitu seluruh pelajar dari pelajar setingkat Sekolah Dasar hingga pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas harus memiliki rekening tabungan di Perbankan.
"Sampai dengan Juni 2023, tercatat terealisasikan sebesar 67,5 persen atau sebanyak 1.057.678 pelajar yang telah memiliki tabungan. Hal ini menunjukkan pencapaian realisasi yang cukup baik," jelasnya.
Program Optimalisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dengan target pencapaian yaitu seluas 15.000 hektar untuk program AUTP dan sebanyak 5.000 ekor sapi untuk program AUTS.
"Diharapkan bahwa ke depannya program ini dapat membantu para petani dan peternak di Provinsi Riau," sebutnya.
Baca juga: Ibu Bhayangkari Riau belajar kelola uang dari OJK