Meningkatkan minat baca murid SDN 27 Bantan dengan SGM-Legit

id sdn 27 bantan,tanoto foundation, program pintar

Meningkatkan minat baca murid SDN 27 Bantan dengan SGM-Legit

Salah satu kegiatan pembelajaran menggunakan gadget di SDN 27 Bantan, Kabupaten Bengkalis. (ANTARA/dok)

Bengkalis (ANTARA) - Bagaimana menghilangkan pengaruh gadget yang menjadi penyebab kurangnya minat baca murid? Apakah literasi digital dapat menjadi solusinya?

Saya,Dessi Yasmita Kepala Sekolah SDN 27 Bantan Bengkalis, merupakan Fasilitator Daerah Manajemen Berbasis Sekolah Program PINTAR Tanoto Foundation Kabupaten Bengkalis,

PP Guru Penggerak Angkatan 2 dan Fasilitator Guru Penggerak Angkatan 6. Saya akan bercerita tentang praktik baik yang sudah diiplementasikan di SDN 27 Bantan Bengkalis yang merupakan sekolah mitra Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) Tanoto Foundation.

Tantangan di SD Negeri 27 Bantanadalah murid tidak gemar membaca, mereka lebih suka bermain gadget. Penggunaan gadget seperti ponsel dan tablet memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, tantangan dan situasi yang perlu diperhatikan antara lain ketergantungan dan kecanduan, gangguan konsentrasi dan gangguan interaksi sosial yang juga menurunkan minat baca murid.

Program SGM-LEGIT adalah untuk meningkatkan kegemaran membaca sesuai dengan kegemaran mereka bermain gadget dan menciptakan kesadaran pentingnya membaca dan mengembangkan keterampilan literasi digital yang relevan. Setiap hari Sabtu murid membaca dan mengakses buku cerita serta menonton video cerita untuk kelas rendah, hal ini juga sebagai pemanfaatan aset sekolah yang ada.

Pada awal program Sabtu gemar membaca dengan literasi digital saya melakukan diskusi dengan rekan guru dan beberapa murid tentang upaya untuk meningkatkan kegemaran murid dalam membaca, lalu mengidentifikasi hal menarik apa yang dapat menumbuhkan keaktifan murid untuk melakukan kegiatan literasi, Hasilnya disepakati membuat program setiap hari Sabtu dengan nama Sabtu Gemar Membaca dengan Literasi Digital

Membaca dengan literasi digital sangat menyenangkan. Program ini akan dimulai dengan membangun kesadaran dalam literasi digital, memahami resiko dan tantangan dalam penggunaan teknologi digital, seperti privasi, keamanan, dan bahaya online lainnya. Menjelaskan resiko terkait penggunaan teknologi digital, seperti berbagi informasi, mengunduh dari sumber yang tidak dipercaya dan menghindari konten yang tidak sesuai dan tidak pantas untuk murid.

Memberikan pengetahuan kepada murid tentang teknologi digital yang dapat digunakan untuk literasi dengan terlebih dahulu mempelajari cara kerja internet, penggunaan perangkat, pengaturan privasi serta pengelolaan informasi secara online serta menyediakan koleksi buku digital yang dapat diakses murid pada saat membaca dengan literasi digital.

Etika akan diajarkan kepada murid dalam penggunaan teknologi digital, bagaimana bersikap dan menghormati orang lain dalam komunikasi online, menghindari prilaku negatif dalam penggunaan teknologi. Literasi digital akan mendorong mengembangkan kreatifitas digital dengan cara belajar juga aplikasi yang menghasilkan konten positif dan kegemaran membaca dan menulis.

Mengajarkan murid tentang pentingnya evaluasi dan refleksi secara terus menerus terhadap pengalaman online mereka, berdiskusi pengalaman positif dan negatif yang mereka alami serta mendorong mereka meningkatkan literasi digital sesuai kebutuhan mereka, dan memastikan bahwa program memberikan manfaat yang maksimal dalam mengembangkan keterampilan membaca murid.

Untuk memastikan murid sudah memperoleh pemahaman lebih baik tentang penggunaan teknologi digital, menggunakan etika dalam teknologi digital, kemampuan mencari bahan bacaan yang sesuai serta pengembangan kreatifitas digital murid serta literasi digital dapat memberikan dampak positif, maka dilakukan refleksi dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan manfaat literasi.

Pentingnya bertukar pikiran bersama rekan guru dan murid untuk mendapatkan ide-ide baru maupun penguatan program agar menjadi lebih baik. Melibatkan murid dalam penyusunan program membuat mereka antusias karena dapat menyuarakan pendapatnya, menentukan pilihan, dan merasa memiliki program yang berguna bagi mereka serta menumbuhkan percaya diri dan jiwa kepemimpinan dalam dirinya.

Jadwalkan waktu khusus untuk membaca dengan literasi digital agar murid gemar membaca. Pilihlah sumber daya pendidikan yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan siswa SD, seperti buku digital, video interaktif dan sumber daya digital lainnya yang dapat memperkenalkan literasi digital secara menarik dan relevan dengan murid.

*Penulis adalahDessi Yasmita, Kepala Sekolah SD N 27 Bantan Bengkalis