Pertamina Dumai Kembali Didemo Warga

id pertamina dumai, kembali didemo warga

Pertamina Dumai Kembali Didemo Warga

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - PT Pertamina RU II Dumai, Riau kembali didemo ratusan warga sekitar operasional kilang menuntut menindaklanjuti aspirasi permintaan relokasi pemukiman pasca kebakaran beberapa waktu lalu.

Aksi massa yang menginginkan jawaban perusahaan pertambangan minyak dan gas alam nasional ini terfokus di Jalan Putri Tujuh, Dumai Timur dengan pengawalan ratusan aparat kepolisian, TNI dan petugas keamanan kilang.

Koordinator Lapangan, Kalifah Despriyanto menyebutkan, masyarakat kembali turun ke jalan untuk meminta jawaban perusahaan terkait permintaan agar mengabulkan keinginan direlokasi pemukiman yang berdekatan dengan kilang.

"Seperti pernyataan kemarin, dua minggu ditunggu jawaban, tapi belum ada kejelasan. Karena itu kembali warga turun untuk meminta kepastian dari perusahaan terkait keinginan kami minta direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Kalifah, Rabu.

Dia menyampaikan, ibarat hubungan bertetangga, antara masyarakat setempat dan Pertamina sudah tidak baik lagi, dan solusi baiknya adalah salah satu harus pindah, karena itu masyarakat meminta direlokasi.

Permintaan relokasi, sebutnya, karena masyarakat setempat sudah dibuat tidak nyaman dan khawatir berdekatan dengan operasional kilang yang berpotensi terbakar dan meledak, hingga berakibat mengancam keselamatan orang banyak.

"Keinginan ini kami nilai wajar karena cemas dan khawatir jika terjadi ledakan pada kilang ini tentu saja akan berdampak buruk kepada lingkungan dan mengancam keselamatan warga sekitar," terangnya.

Sementara, GM Pertamina RU II Nyoman Sukadana yang langsung menghadapi ratusan warga menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pimpinan daerah setempat, dan menyurati Pertamina Pusat untuk memutuskan dan menjawab asipirasi warga.

"Upaya kami sudah menyurati Pertamina di Jakarta, namun sejauh ini belum ada jawaban, sedangkan kita tidak bisa memutuskan apa yang diinginkan warga. Kami mohon ini dimaklumi dan dipahami oleh masyarakat," terang GM.

Terakhir dia menyebut, perusahaan meminta tenggang waktu sepekan hingga dua pekan kedepan kepada masyarakat karena masih menunggu jawaban Pertamina Pusat yang berwenang dalam hal ini.

"Beri kami waktu tambahan hingga dua pekan kedepan, karena upaya yang kita lakukan belum dijawab oleh Pertamina di Jakarta. Mohon kepada masyarakat untuk bersabar dan bersama-sama kita menunggu jawaban solusi dari keinginan ini," harapnya.

Akhirnya warga dan perusahaan kembali bersepakat menunggu jawaban dari Pertamina Pusat selama dua pekan kedepan, dan warga berharap agar keinginan mereka dikabulkan dan dicarikan solusi baik.