Jakarta (ANTARA) - Sekitar 20 hektare lahan pertanian di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terdampak banjir yang terjadi di daerah itu pada Jumat (14/7).
"Akibat meluapnya Sungai Batang Saman membuat areal pertanian masyarakat ikut terdampak di Kecamatan Talamau dan Kecamatan Pasaman. Pendataan sementara 20 hektare terdampak," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Doddy San Ismail di Simpang Empat, Sabtu.
Ia mengatakan di Kecamatan Talamau lahan pertanian yang terdampak seluas 18 hektare yang terdiri dari lahan sawah, jagung dan ubi jalar.
Banjir itu mengakibatkan tanaman padi masyarakat mengalami kerusakan karena tergenang dan terkikis air.
Kemudian di Nagari Aia Gadang Jorong Jorong Durian Hutan Kecamatan Pasaman seluas 2 hektare lahan padi masyarakat mengalami kerusakan akibat banjir.
"Saat ini petugas masih melakukan pendataan di lapangan terkait dampak banjir terhadap lahan pertanian yang ada," ujarnya.
Pihaknya nanti akan mengkaji apa tindakan yang akan dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak itu setelah data kerusakan semuanya terdata.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat banjir yang terjadi pada Jumat (14/7) dini hari itu mengakibatkan rumah yang terdampak di Nagari Aia Gadang Barat Kecamatan Pasaman sebanyak 350 unit dan di kenagarian Timbo Abu Kajai Kecamatan Talamau 50 unit.
"Kita terus melakukan pemantauan di lapangan terkait kondisi warga. Selain itu juga membantu warga dengan menyalurkan sejumlah kebutuhan pokok dan air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Pasaman Barat Afrizal.
Ia mengimbau kepada warga agar tetap hati-hati dengan cuaca saat ini karena masih berpotensi hujan dan banjir susulan.
Baca juga: Banjir dan longsor terjadi di tiga daerah Sumatera Barat
Baca juga: BNPB laporkan 164 jiwa terdampak banjir di Kuansing