Islamabad (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat sejumlah kecelakaan terkait hujan di Pakistan bertambah menjadi 23 orang dalam 24 jam terakhir setelah korban yang terluka meninggal akibat luka-luka yang dialaminya, saat negara itu memasuki awal masa pramonsun, kata pihak berwenang pada Senin (26/6) malam waktu setempat.
Farooq Ahmad, seorang juru bicara untuk Rescue-1122, sebuah layanan darurat di Provinsi Punjab, Pakistan timur, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua kematian yang dilaporkan terjadi karena tiga alasan berbeda, yakni sengatan listrik, tenggelam, dan petir.
"Lima orang tewas di Distrik Narowal dan dua orang tewas di Distrik Sheikhupura setelah disambar petir. Setidaknya tujuh orang tenggelam dan enam lainnya kehilangan nyawa akibat sengatan listrik di berbagai wilayah provinsi tersebut," kata jubir itu.
Menurut pernyataan resmi, setidaknya 75 orang juga terluka karena sengatan listrik, serta sejumlah kecelakaan runtuhnya dinding dan atap di berbagai distrik, termasuk Narowal, Lahore, Chiniot, dan Sheikhupura.
Para pengguna jalan melambatkan kendaraannya saat melintas di sebuah jalan yang tergenang banjir akibat hujan deras di Pakistan. Sebanyak 23 orang dilaporkan tewas akibat sejumlah kecelakaan saat terjadi hujan lebat pada awal masa pramonsun hingga memicu banjir besar di Pakistan. (Xinhua)
Sebelumnya pada Senin pagi waktu setempat, tiga orang, termasuk seorang ibu dan dua anaknya, tewas ketika atap rumah mereka runtuh di area Shahzad Town yang terletak di pinggiran ibu kota Islamabad, kata otoritas penyelamat setempat
Polisi setempat meminta masyarakat untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan selalu berhati-hati selama musim hujan, mengemudi dengan hati-hati, serta menjauh dari instalasi dan tiang listrik.
Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahbaz Sharif mengarahkan pemerintah provinsi itu dan administrasi distrik untuk segera melakukan langkah-langkah untuk mengeringkan genangan air di daerah perkotaan di sejumlah distrik, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh sayap media Kantor PM Pakistan pada Senin.
"Memastikan arus lalu lintas tidak terganggu serta langkah-langkah perlindungan dan pencegahan di bagian lain negara ini. Memobilisasi tim dari semua lembaga terkait dalam situasi hujan dan terus memantau kondisinya serta melakukan langkah-langkah administratif," kata sang PM dalam pernyataan itu.
Baca juga: Bendungan hancur, Ukraina khawatir akan kehilangan jutaan ton hasil panen
Baca juga: Korban tewas akibat banjir dahsyat di Italia naik menjadi 13 orang
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB