Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) implementasi program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan di Papua dalam rangka mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cw dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu mengatakan Kemnaker telah mengimplementasikan program itu di Teluk Bintuni, Papua Barat sejak tahun 2021 lalu.
Selain di Teluk Bintuni, program serupa juga dilakukan di Mimika, Papua Tengah.
Ia menyampaikan program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan itu merupakan terobosan Menaker Ida Fauziyah untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan berbasis pada potensi lokal.
"Potensi alam Papua yang melimpah, baik di atas tanah, bawah tanah, laut, dan bawah laut merupakan modal ekonomi yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua," kata Caswiyono Rusydie pada acara Rembuk Lokal Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Ia mengatakan program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan ini merupakan program kolaborasi lintas sektor dan melibatkan semua stakeholder, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta, perguruan tinggi, NGO dan kelompok-kelompok masyarakat.
Dalam rembuk kawasan itu dihadiri oleh Kemnaker, OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat, Bappeda dan berbagai OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, kepala-kepala Distrik dan kepala-kepala Kampung di Teluk Bintuni.
Kemudian, para akademisi dari IPB University, Universitas Negeri Papua, Politeknik Pertanian Papua, pimpinan perusahaan BUMN dan swasta, GIZ, dan perwakilan kelompok-kelompok masyarakat Teluk Bintuni.
Rembuk lokal kawasan dilakukan untuk membahas dan menyusun rencana strategis program Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan di Teluk Bintuni.
Program kolaborasi ini diselenggarakan di tiga kawasan, yaitu kawasan orang asli Papua di Pegunungan Merdey, kawasan orang asli papua di pesisir Masina, dan kawasan masyarakat multikultural Nusantara di Menimeri.
Acara Rembuk Lokal Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan di Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (23/6/2023). (FOTO ANTARA/HO-Kemnaker)
Rembuk lokal tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk mengembangkam program PKK Berbasis Kawasan di Teluk Bintuni itu.
Komitmen tersebut berisi beberapa kesempatan. Pertama, gagasan, inisiatif dan program Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan di Kabupaten Teluk Bintuni yang telah berjalan selama setahun terakhir, mulai menunjukkan hasil awal yang menggembirakan dan patut dilanjutkan secara konsisten dan terpadu.
Kedua, para pihak yang hadir dalam Rembuk Lokal sepakat untuk melanjutkan kerja sama, kolaborasi, saling dukung, koordinasi dan sinergi dari berbagai kalangan, yaitu pemerintah pusat termasuk Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong, dan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Maluku dan Papua.
Lalu, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Dinas Perikanan Provinsi Papua Barat, Politeknik Pertanian Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, perusahaan swasta dan BUMN yang beroperasi di wilayah Teluk Bintuni dan sekitar, serta lembaga GIZ.
Kemudian, membangun rantai pasok secara bertahap dan sistematis untuk produk buah merah, produk laut, pakan ternak, dan aneka produk Kawasan, dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan kebutuhan usaha TKM Kawasan.
Ketiga, program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan dari Kemnaker, program perhutanan sosial dari KLHK, dan program pengembangan ekonomi masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
"Perlu dikawal secara terpadu oleh semua pihak guna peningkatan kesejahteraan warga masyarakat dalam suatu Kawasan," katanya.
Keempat, kelompok dan warga masyarakat yang terlibat dalam program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan sepakat untuk ikut mengawal keberlanjutan program, serta saling bahu-membahu dan memahami bila terjadi kesulitan serta hambatan dalam pelaksanaan program.
Kelima, para pihak sepakat untuk menyusun rencana strategis pengembangan kawasan di Kawasan Orang Asli Papua (OAP) Kawasan Pegunungan Merdey, OAP Kawasan Pesisir Masina, dan Masyarakat Kawasan Multikultur Nusantara Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni secara terpadu dan partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholder.
Baca juga: Kemnaker akan berikan sanksi tegas bagi perusahaan penyalur PMI nonprosedural
Baca juga: Kemnaker targetkan BSU 2022 paling lambat disalurkan awal pekan depan
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB