Jakarta (ANTARA) - Plt. Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud MD berpesan agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) tetap teguh dalam mempromosikan transparansi, praktik etis, dan standar yang ketat.
Hal itu dia katakan saat menyampaikan sambutan setelah mengukuhkan sembilan anggota KPI Pusat periode 2022-2025 dan lima anggota Dewan Pengawas LPP TVRI periode 2022-2027 di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat.
"Di era yang ditandai dengan meluasnya konten online dan media sosial, sebagai lembaga negara, KPI Pusat dan LPP TVRI harus tetap teguh dalam mempromosikan transparansi, praktik etis, dan standar yang ketat agar kita dapat terus membangun kepercayaan masyarakat Indonesia," kata Mahfud diikuti dari siaran langsung Kemenkominfo di Jakarta, Jumat.
Di samping itu, Mahfud mengingatkan perlunya mendorong lingkungan yang mendukung kreativitas, mendukung kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab, serta penguatan perspektif yang beragam.
Lanskap media, imbuh Mahfud, juga harus mencerminkan kekayaan dan keberagaman masyarakat Indonesia, merayakan warisan budaya, dan mendukung talenta-talenta baru.
"Tapi supaya diingat bahwa di sini ada tanggung jawab bagi KPI sebagai wakil masyarakat. Begitu juga dengan LPP TVRI," ujar dia.
Dalam mengemban peran tersebut, Mahfud mengatakan kolaborasi dan keterlibatan menjadi sangat penting. Lembaga penyiaran perlu membentuk dan memperkuat kolaborasi dengan penyiar, pencipta konten, profesional industri, akademisi, dan masyarakat.
"Dengan menumbuhkan jalur komunikasi yang terbuka, mempromosikan berbagai pengetahuan, dan mendorong dialog yang konstruktif sehingga kita dapat secara bersama-sama meningkatkan kualitas, relevansi, dan inklusivitas industri penyiaran," tegas Mahfud.
Dia mengatakan bahwa pengukuhan anggota KPI Pusat periode 2022-2025 dan anggota Dewan Pengawas LPP TVRI periode 2022-2027 menandai babak baru dalam komitmen kita untuk menjunjung tinggi standar integritas, akuntabilitas, dan keunggulan dalam penyelenggaraan penyiaran di Indonesia.
Sepanjang sejarah, imbuh Mahfud, layanan penyiaran telah berperan penting dalam mempromosikan warisan budaya, memperkuat persatuan, dan memberikan platform bagi suara-suara yang beragam untuk didengar.
Oleh sebab itu, lembaga penyiaran harus melanjutkan pembangunan yang telah diwariskan dan menyambut tantangan serta peluang yang dibawa oleh era digital. Di samping itu, juga memastikan bahwa perkembangan era digital dapat dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab, sambil tetap memegang komitmen terhadap keakuratan, keadilan, dan kepentingan publik.
Baca juga: Presiden Jokowi tunjuk Menkopolhukam Mahfud MD sebagai Plt. Menkominfo