BMKG minta masyarakat waspadai rob di Jakut dan Kepulauan Seribu pada 19-24 Mei
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat dan pihak terkait mewaspadai potensi rob di sebagian wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada 19-24 Mei 2023.
Berdasarkan informasi BMKG yang dikutip di Jakarta, Rabu, masyarakat di wilayah pesisir Jakarta Utara (Jakut) dan Kepulauan Seribu berpotensi terganggu rob yang disebabkan peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum itu diprediksi terjadi karena adanya fenomena fase Bulan Baru.
"Adanya fenomena fase Bulan Baru pada tanggal 19 Mei 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," kata Eko di Jakarta, Selasa (16/5).
Potensi banjir pesisir atau rob ini berbeda waktu, hari dan jam di setiap wilayah. Namun secara umum akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Hal itu bisa berdampak terhadap aktivitas bongkar-muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari
Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," kata Eko.
Adapun prakiraan cuaca DKI Jakarta pada Rabu disebutkan potensi hujan berdurasi singkat dapat melanda sebagian Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada waktu dinihari.
Di kawasan pelabuhan, cuaca pagi ini pada umumnya cerah berawan. Sedangkan pasang air laut maksimum diprediksi baru terjadi pada pukul 19.00 WIB dengan ketinggian 0,9 meter.
Baca juga: BMKG imbau waspadai fenomena banjir wilayah pesisir (rob) berpeluang landa enam pulau di NTT
Baca juga: BPBD Bangka catat dua wilayah di Kabupaten Bangka terdampak banjir rob
Berdasarkan informasi BMKG yang dikutip di Jakarta, Rabu, masyarakat di wilayah pesisir Jakarta Utara (Jakut) dan Kepulauan Seribu berpotensi terganggu rob yang disebabkan peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum itu diprediksi terjadi karena adanya fenomena fase Bulan Baru.
"Adanya fenomena fase Bulan Baru pada tanggal 19 Mei 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," kata Eko di Jakarta, Selasa (16/5).
Potensi banjir pesisir atau rob ini berbeda waktu, hari dan jam di setiap wilayah. Namun secara umum akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Hal itu bisa berdampak terhadap aktivitas bongkar-muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari
Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," kata Eko.
Adapun prakiraan cuaca DKI Jakarta pada Rabu disebutkan potensi hujan berdurasi singkat dapat melanda sebagian Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada waktu dinihari.
Di kawasan pelabuhan, cuaca pagi ini pada umumnya cerah berawan. Sedangkan pasang air laut maksimum diprediksi baru terjadi pada pukul 19.00 WIB dengan ketinggian 0,9 meter.
Baca juga: BMKG imbau waspadai fenomena banjir wilayah pesisir (rob) berpeluang landa enam pulau di NTT
Baca juga: BPBD Bangka catat dua wilayah di Kabupaten Bangka terdampak banjir rob