Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly meminta perbankan dan pemerintah meningkatkan sensitivitas terhadap keamanan dan ancaman siber yang terus berkembang.
Hal in, katanya, mengingat dunia perbankan di Indonesia beberapa hari lalu dihebohkan dengan munculnya kasus dugaan adanya serangan siber yang melumpuhkan transaksi di Bank Syariah Indonesia (BSI) selama beberapa hari.
"Perbankan harus sadar betul, sudah sampai mana tingkat keamanan layanan jika dihadapkan dengan perkembangan ancaman. Peningkatan ancaman siber tentu harus dibarengi dengan kesiapan keamanan layanan,” kata Junaidi dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin.
Untuk itu, dia mendorong setiap perbankan termasuk BSI agar melakukan evaluasi keamanan layanan termasuk membangun dan meningkatkan efektivitas antisipasi melalui alternatif strategi dan respons terhadap berbagai resiko kejahatan siber.
Junaidi mengingatkan ada implikasi serius dari berbagai aktivitas kejahatan siber di dunia perbankan.
Implikasi dari kejahatan itu, sambungnya, bukan saja merugikan finansial perbankan dan nasabah, melainkan akan memengaruhi kepercayaan nasabah terhadap keamanan perbankan.
“Kita harus belajar banyak dari kasus serangan siber yang bisa memengaruhi kepercayaan nasabah,” kata dia.
Selain itu, Junaidi mendorong kesiapan keamanan siber karena roda perbankan harus berputar lebih cepat dibanding roda kejahatan siber.
Ia menambahkan bahwa jika kesiapan keamanan dikayuh lambat, dikhawatirkan bukan saja meningkatkan risiko, tapi meningkatkan kemungkinan gangguan aktivitas layanan perbankan nasional.
Junaidi menegaskan bahwa kepedulian pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus hadir semakin dalam, sehingga ada tindak lanjut nyata untuk benar-benar memperkuat "cyber security" dan "cyber protection".
Menurut dia, Kementerian BUMN dan jajaran Direksi BSI harus bersikap transparan terkait permasalahan ini.
"Penguatan keamanan siber tidak hanya dilakukan dan menjadi tanggung jawab perbankan, melainkan perlu dukungan pemerintah dalam membangun model yang lebih efektif dalam mengantisipasi serangan siber di masa depan," tutupnya.
Baca juga: Kiat agar kegiatan mudik aman dari serangan penjahat siber
Baca juga: Bawaslu RI resmi luncurkan CSIRT untuk lindungi data dari serangan siber
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB