Jakarta (ANTARA) - Tahun ini, tradisi mudik saat libur Hari Raya Idul Fitri hidup kembali berkat dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), masyarakat pun mulai aktif mencari dan membeli tiket transportasi, tempat wisata, hingga tempat menginap secara online.
Satu hal yang perlu diwaspadai jika akan melakukan transaksi secara online adalah ancaman dari para penjahat siber, di antaranya phishing.
Berdasarkan statistik Kaspersky terbaru, sebagaimana tertulis dalam keterangan resmi pada Rabu, sebanyak 356.786 phishing terkait keuangan terdeteksi dan diblokir terhadap penggunanya di Indonesia selama paruh pertama tahun 2022. Dari jumlah tersebut, 166.857 insiden menargetkan sistem pembayaran.
Selain itu, selama paruh pertama tahun lalu, sebanyak 20.603 deteksi upaya phishing di dalam negeri adalah terkait dengan perbankan online.
“Saat perayaan besar, semua orang ingin memesan sesuatu yang bagus tanpa merogoh kocek berlebihan. Bayangkan kita mendapati iklan tentang promo besar-besaran di maskapai penerbangan premium, hotel, dan segala jenis penawaran menarik yang berhubungan dengan liburan. Ini sangat menarik bagi para pelancong, dan momentumnya seperti liburan Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk menjamurnya skema berbahaya semacam ini,” kata Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik Chris Connell.
Untuk itu, agar tetap aman saat mudik, penting untuk melakukan tips berikut ini.
Pertama, tetap waspada dan perhatikan secara seksama setiap email, pesan, dan unggahan media sosial yang tidak diinginkan.
Pindai tautan sebelum mengkliknya, dan jangan mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Berhati-hatilah terhadap tautan yang mengarah ke situs web yang mencurigakan atau tidak biasa.
Kedua, pastikan hanya membeli tiket dan memesan kamar hotel dari perusahaan secara langsung atau melalui situs tiket atau hotel terkemuka.
Ketiga, cadangkan semua data Anda sebelum bepergian. Gunakan kata sandi yang kuat untuk setiap layanan atau aplikasi dan keluar dari layanan sebelum melewati batas apa pun.
Lindungi pula sistem operasi perangkat Anda dengan kata sandi yang baik juga.
Keempat, pertimbangkan untuk tidak membawa perangkat kerja dan data-data penting jika Anda tidak benar-benar membutuhkannya. Simpan data di cloud, tapi lakukan dengan aman.
Kelima, pertimbangkan untuk menggunakan kartu kredit sebab banyak di antaranya memiliki perlindungan bawaan terhadap penipuan.
Kemudian jika Anda membayar secara online, pastikan mesin dan browser benar-benar mutakhir dengan versi terbaru.
Penting juga untuk tidak menggunakan Wi-Fi publik, bahkan di kamar hotel, kecuali jika telah dienkripsi dan dilindungi kata sandi. Pertimbangkan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN).
Keenam, gunakan solusi perlindungan untuk menghindari menjadi korban penipuan online.
Terakhir, jangan menaruh semua uang Anda dalam satu keranjang. Bawalah dua, tiga, atau lebih kartu kredit atau debit, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, rencana cadangan selalu tersedia.
Baca juga: Bawaslu RI resmi luncurkan CSIRT untuk lindungi data dari serangan siber
Baca juga: Layanan internet Ukraina terganggu, operator terkena serangan siber
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB