Pekanbaru, (Antarariau.com) - DPRD Kota Pekanbaru, menjalin koordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI Perwakilan Provinsi Riau terkait masalah proyek tahun jamak APBD 2014 yang dianggarkan Pemkot setempat.
"Supaya tidak terjadi kesalahan belakangan menyangkut hukum maka diperlukan penjelasan petugas BPK dan BPKP," kata Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Wahyudianto di Pekanbaru, Jumat.
Pernyataan tersebut sehubungan belum ada pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 Kota Pekanbaru oleh DPRD setempat akibat terkendala berbagai proyek tahun jamak mencapai Rp1,4 trilyun.
Padahal APBD tahun 2014 itu seharusnya sudah disahkan paling lambat 31 Desember 2013 agar dana tersebut dapat dimanfaatkan mulai Januari 2014.
Namun hingga kini pembahasan DPRD dengan Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) Pemkot Pekanbaru masih alot dan terjadi kendala berarti terutama mengenai proyek tahun jamak itu.
Menurut dia, untuk mengatasi masalah tersebut tentu perlu tentang payung hukum supaya tidak menjadi masalah belakangan dan dikhawatirkan bergulir ke meja hijau.
Sedangkan proyek tahun jamak Rp1,4 trilyun yang dipersoalkan DPRD yakni anggaran Rp400 miliar tahun 2014, Rp500 miliar (2015) dan Rp500 miliar (2015) untuk berbagai pos pengeluaran.
Pihak DPRD, katanya, tidak mau masalah tersebut menjadi temuan penegak hukum sehingga harus berurusan dengan penyidik.
Berita Lainnya
Ketua DPRD Riau Ajak KPU Lanjutkan Koordinasi
03 March 2014 16:15 WIB
Mensos Risma Tri Rismaharini sebut masalah temuan BPK soal bansos sudah terselesaikan
06 June 2022 15:44 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI soroti temuan BPK soal dugaan manipulasi data
05 July 2021 10:16 WIB
MAterial Bangunan Proyek Tahun Jamak Dicuri
19 January 2015 22:24 WIB
Legislator Bahas Proyek Tahun Jamak Kendala APBD
12 February 2014 15:32 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB