Dumai (ANTARA) - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Dumai prihatin terjadi ledakan di kilang minyak Pertamina Dumai. Namun disayangkan tidak maksimalupaya evakuasi di luararea kilang pasca kejadian yangtidak steril dari kerumunan warga mendekat dengan radius pendek dari titik ledakan.
"Kami tidak melihat langkah penyelamatan warga yang berdatangan memadati pinggiran area kilang, termasuk tidak mensterilkan kawasan dengan jarak tertentu, melainkan hanya penyelamatan area kilang yang terbakar saja," kata Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Dumai Surimai Hengki, Selasa.
Pemuda Muhammadiyah Dumai melihat fungsi unit safety Pertamina RU II telah gagal dalam mengantisipasi kerawanan kilang saat warga datang mendekat. Harusnya ada langkah penyelamatan atau standar pencegahan gangguan terhadap manusia apabila kondisi tidak teratasi maksimal.
Kemudian, ada kontrol dan batas yang harus dihampiri, berapa jarak aman yang telah diterapkan untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.
"Evakuasi ini bukan untuk mencemaskan melainkan untuk melindungi seluruhnya, dan juga memudahkan akses kedatangan petugas saat insiden. Sampai hari ini kita juga belum ditampilkan berapa kekuatan gelombang dan getaran yang terjadi di area insiden dari BMKG," sebut Hengki.
Diharap dia, PT KPI RU II Dumai harus berbenah mengenai sistem kontrol mesin produksi dan sistem pengamanan agar tidak ada lagi kejadian serupa karena cukup meresahkan banyak pihak.
Selanjutnya, Pertamina Dumai harus selektif terhadap insiden terjadi, berapa kerugian dan apa saja kerugian pada insiden atas kerusakan mesin, karena akan menjadi catatan penting bagi Komisaris Utama Pertamina selaku pengawas yang telah diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2003.
"Kami harap tidak ada lagi kejadian ini agar Dumai tetap kondusif, dan mengingat letak kilang dekat dengan pemukiman padat penduduk, sebaiknya pengamanan resiko bisa diterapkan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, salah satu dengan memetakan kawasan mana yang harus steril dari penumpukan dan kerumunan warga," demikian Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Dumai Surimai Hengki.
Juru Bicara PT Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai Agustiawan mengatakan potensi kerugian akibat ledakan dan kebakaran area kompresor kilang ini masih dalam penghitungan, dan belum dapat dipastikan kapan prosesnya rampung.
Sedangkan terkait langkah evakuasi dan mensterilkan area kilang sekitar, Agus mengaku RU II sudah mengerahkan personel keamanan dan aparat keamanan mengantisipasi kerumunan orang.
"Kita sudah kerahkan petugas pengamanan Pertamina dibantu aparat keamanan, namun karena banyaknya orang yang juga ingin tahu terkait kondisi kilang, makanya membuat masyarakat mendekat ke gerbang kilang," kata Agustiawan.