Perserikatan Bangsa-Bangsa (ANTARA) - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengupayakan kesejahteraan dan bantuan bagi anak-anak (UNICEF) menyatakan lebih dari 500 anak tewas di Ukraina sejak Rusia melancarkan agresi terhadap negara itu.
"Ini adalah sejarah tragis lainnya bagi anak-anak dan keluarga Ukraina. Sejak eskalasi perang pada Februari 2022, sedikitnya 501 anak telah terbunuh," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell di Twitter, Senin (3/4).
Dia mengatakan bahwa angka kematian anak sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka yang diverifikasi oleh UNICEF.
Russell juga mengatakan bahwa hampir 1.000 anak telah terluka, mengalami luka dan bekas luka--baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat--yang dapat berlangsung seumur hidup.
"Di balik setiap angka ada keluarga yang tercabik-cabik dan berubah selamanya. Ini menyayat hati," kata dia.
"Pada akhirnya, anak-anak dan keluarga membutuhkan kedamaian, (tetapi) hal itu datang terlalu lambat," tutur Russell, menambahkan.
Baca juga: UNICEF: 110 ribu anak dan remaja dilaporkan meninggal karena AIDS tahun lalu
Baca juga: UNICEF: Jumlah anak mengungsi capai 36,5 juta, tercatat tertinggi sejak PD II
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Akibat erupsi Gunung Ruang, 18 flight dari Bandara Sam Ratulangi dibatalkan
30 April 2024 17:01 WIB
Seleksi CASN segera dibuka, Azwar Anas minta instansi kebut rincian formasi
30 April 2024 16:43 WIB
Mendagri Tito Karnavian apresiasi kinerja dan loyalitas Sekjen Kemendagri
30 April 2024 16:36 WIB
Rupiah melemah terhadap dolar AS seiring sikap investor tunggu hasil pertemuan FOMC
30 April 2024 16:14 WIB
Pemerintah sambut baik niat BYD bangun fasilitas pengembangan EV di Indonesia
30 April 2024 16:05 WIB
Legislator ingatkan tempat penampungan hewan tak cemari lingkungan sekitar
30 April 2024 15:52 WIB
Menag: Fatwa Ulama Saudi sebut haji non prosedural ibadahnya dianggap tidak sah
30 April 2024 15:42 WIB
Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi serahkan sertifikat tanah elektronik
30 April 2024 14:55 WIB