Kendari (ANTARA) - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menyebut dua nelayan yang mengalami patah as dan kebocoran kapal saat melaut di perairan antara Pulau Kaledupa dan Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi, ditemukan dalam keadaan selamat.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Kendari Rudi dalam keterangan tertulis di Kendari, Senin mengatakan kedua korban bernama Laputu (66) dan Ladaa (64) ditemukan selamat oleh keluarganya yang ikut melakukan operasi pencarian.
"Terkait dua nelayan yang kapanya mengalami patah as dan kebocoran di Wakatobi, kami mendapat informasi dari keluarga korban bahwa pada Minggu (26/3) pukul 15.00 WITA, korban ditemukan di antara Pulau Kaledupa dan Pulau Tomia dalam keadaan selamat oleh keluarga korban yang turut serta dalam pencarian," katanya.
Ia menyampaikan, usai ditemukan para korban kemudian dievakuasi oleh keluarganya. Sedangkan kapal milik korban ditarik ke Desa Bajo Mola Sampela Pulau Kaledupa, Wakatobi.
Rudi mengatakan, Tim Penyelamat Pos SAR Wakatobi lalu menuju Desa Bajo Mola Sampela untuk memastikan keberadaan korban dan tiba pada pukul 19.15 WITA di desa tersebut.
Selanjutnya, pada pukul 19.30 WITA Tim Basarnas kembali ke Wanci bersama salah satu korban atas nama Laputu. Sedangkan korban Ladaa tetap berada di Desa Bajo Mola Sampela untuk memperbaiki kapal yang mengalami patah as tersebut.
"Pada pukul 21.00 Wita Tim Rescue Pos SAR Wakatobi tiba di Wanci dan korban atas nama Laputu diserahkan kepada pihak keluarganya," ujar Rudi.
Basarnas menyebut kedua nelayan yang mengalami kebocoran kapal yakni Laputu (66) merupakan warga Desa Liyamawi, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Ladaa (64) merupakan warga Desa Wasorou'u, Kecamatan Wangi-Wangi, Wakatobi.
Rudi menerangkan, sebelumnya kedua korban dilaporkan keluar melaut untuk mencari ikan di sekitar Perairan Kaledupa dan Tomia sejak Sabtu (25/3) sekitar pukul 13.00 WITA.
Selanjutnya, pada Minggu (26/23) sekitar pukul 13.33 WITA korban menghubungi salah seorang keluarganya yang berada di Wanci untuk menghubungi Tim SAR agar diberikan pertolongan terkait kondisi kapal dimana mengalami patah as dan kebocoran.
"Dengan ditemukan kedua korban dalam keadaan selamat, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," pungkas Rudi.
Baca juga: BPBD Pamekasan data jumlah perahu nelayan yang rusak akibat ombak besar
Baca juga: Nelayan Natuna tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB