Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar meminta Pengurus Wilayah Gerakan Nelayan Tani Indonesia (PW-GNTI) Riau untuk berupaya agar masyarakat, petani, dan nelayan di daerah itu memanfaatkan usaha perdagangan pangan lintas batas.
"Karena Riau mendapatkan kemudahan dalam ekspor tanaman pangan. Bahkan dalam waktu dekat Duta Besar Malaysia bersama PM Malaysia akan menyepakati kerja sama dengan Presiden RI Jokowi, perdagangan lintas batas itu," kata Gubernur Riau Syamsuar dalam acara pelantikan pengurus PW-GNTI2023-2028 di Riau, Kamis.
Syamsuarberharap daerah pesisir bisa memanfaatkan usaha pemerintah untuk memberikan keleluasaan terhadap perdagangan lintas batas di bidang pangan, perikanan dan pertanian.
Untuk itu, PW-GNTI dan pemangku kepentingan dari sekarang agar bisa memperhatikan dan menyiapkan masyarakat Riau di daerah perbatasan agar menikmati peluang untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Kita bisa meraih peluang besar Malaysia yang kini membutuhkan sejumlah komoditas pangan seperti sayur dan telur dan lainnya," katanya.
Bupati PelalawanmZukri Misran, dalam kesempatan tersebut mengatakan pelantikan jangan hanya menjadi simbol saja. PW-GNTI Riau dengan Ketua Dewi Yuliani, harus serius memperjuangkan peningkatan kesejahteraan warga miskin.
Dia lalu menyebut salah satu komoditas yang punya potensi dikembangkan. Berdasarkan penelitian internasional, katanya kelor adalah tanaman ajaib, sebab satu mangkok sayur kelor bernilai sama dengan 25 mangkok susu. Karena itu pengurus bisa memanfaatkan peluang ini.
Untuk mendukung pemberdayaan nelayan dan petani di Riau, Zukri mengatakan pihaknya sudah menyediakan lahan untuk mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan bidang perikanandan pertanian.
Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI), Prof Dr Rokhmin Dahuri meminta PW-GNTI Riau bisa mendorong pengembangan usaha pertanian dan perikanan secara luas untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
"Ibu Dewi Yuliani dan jajaran pengurus wilayah GNTI Riau perlu menggenjot intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian dan perikanan serta kelautan di Riau yang belum dikelola," katanya.
Ia mengatakan, China yang hanya memiliki keanekaragaman hayati yang rendah dibanding Indonesia justru sudah mendiversifikasiproduk ikan sebanyak 125 spesies, sedangkan Indonesia hanya mampu 25 spesies saja.
Berita Lainnya
BKKBN Riau minta PW-GNTI bantu mudahkan masyarakat konsumsi ikan turunkan stunting
17 March 2023 15:11 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB