BKKBN Riau minta PW-GNTI bantu mudahkan masyarakat konsumsi ikan turunkan stunting

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, BKKBN

BKKBN Riau minta PW-GNTI bantu mudahkan masyarakat konsumsi ikan turunkan stunting

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia saat menjadi nara sumber pada sarasehan pelantikan pengurus PW-GNTI Riau periode 2023-2028, di Pekanbaru, Kamis. (Antara/Frislidia.)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia meminta PW-GNTI Riau mendorong sentra industri perikanan dengan mengolah ikan menjadi makanan yang praktis dan sederhana agar masyarakat lebih mudah mengonsumsi ikan.

"BKKBN membutuhkan dukungan PW-GNTI dan jika masyarakat lebih mudah mengonsumsi ikan maka prevalensi tengkes di Riau akan makin turun," kata Mardalena Wati Yulia, saat menjadi pembicara pada sarasehan pelantikan pengurus PW-GNTI Riau periode 2023-2028, di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Mardalena Wati Yulia, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting di Provinsi Riau sebesar 17,0 persen, turun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 22,3 persen.

Berdasarkan data tersebut, kata Mardalena lagi, pihaknya optimistis dapat menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 sesuai target Presiden Jokowi.

"Karena itu kita berharap kepada GNTI mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas tangkapan ikan di provinsi Riau, memastikan hasil tangkapan ikan tidak dijual semuanya namun sebagian dikonsumsi untuk keluarga terutama anak balita, untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting," katanya.

Selain itu, katanya berharap GNTI berpartisipasi mengkampanyekan gerakan masyarakat makan ikan (gemarikan) mengenakan variasi makanan ikan kepada masyarakat, memperluas pasokan ikan hingga ke daerah yang jauh dari pantai, membangun sentra-sentra kuliner dengan menu ikan.

Peran GNTI ini, katanya lagi, penting sekaligus mendukung kebijakan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang terus mendorong peningkatan konsumsi ikan, dengan mengedukasi masyarakat penting mengonsumsi ikan.

"Apalagi target konsumsi ikan Indonesia tahun 2021 adalah 56 per kg per kapita/tahun. Sedangkan pada tahun 2022 naik menjadi 62 kilogram perkapita per tahun. Konsumsi ikan di Provinsi Riau tahun 2021 termasuk ke dalam urutan 16 dari 34 provinsi yang ada di Indoensia yakni sebanyak 49,32 kg/kapita/tahun," katanya.

Selain itu, katanya lagi, konsumsi ikan juga terus didorong untuk membantu menurunkan prevalensi stunting. Konsusmi ikan selain untuk kesehatan tetapi juga menjadi investasi yang cukup untuk membangun atau menghasilkan generasi muda yang sehat, kuat dan cerdas mewujudkan generasi emas di tahun 2045.

"Peran BKKBN dalam mendorong percepatan penurunan prevalensi stunting di Riau adalah melalui 5 aksi percepatan turun stunting, yakni penyediaan data keluarga beresiko stunting by name by addres, serta membentuk 10.674 tim pendamping keluarga terdiri bidan desa, kader KB, dan Kader PKK," katanya.

Tim Pendamping Keluarga itu, katanya lagi, sekaligus berperan memberikan pendampingan kepada ibu hamil menyusui, calon Pasangan Usia Subur (PUS) untuk ber Kb dan calon pengantin agar melangsungkan perkawinan dalam kondisi sehat.

Baca juga: Sebanyak 18 perusahaan sawit Riau percepat penurunan prevalensi tengkes

Baca juga: BKKBN Perwakilan Riau perkuat 10.674 TPK percepat penurunan prevalensi tengkes