New York City (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (14/8) mendesak otoritas Israel untuk segera menghentikan pelanjutan rencana pembangunan permukiman di area E1 di Tepi Barat yang diduduki, kata Stephane Dujarric, juru bicara (jubir) sekjen PBB.
"Sikap kami jelas, permukiman-permukiman Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan rezim terkait dengannya, telah ditetapkan dan terus dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional," ungkap Dujarric dalam sebuah catatan kepada koresponden.
Baca juga: Mesir dan Yordania Siapkan Polisi Palestina untuk Amankan Gaza
"Permukiman semakin mengukuhkan pendudukan, memicu ketegangan, dan secara sistematis merongrong kelangsungan Negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara," menurut catatan itu.
Pembangunan di area E1 akan memisahkan Tepi Barat bagian utara dan selatan, yang akan sangat merusak prospek terwujudnya Negara Palestina yang layak dan berkelanjutan, papar catatan itu lebih lanjut.
Area E1, sebidang lahan yang berlokasi di sebelah timur Yerusalem, tepatnya di antara Yerusalem dan permukiman Ma'ale Adumim, dianggap sebagai area yang paling diperdebatkan karena pembangunan di lokasi tersebut akan secara efektif memisahkan Yerusalem Timur dari Tepi Barat bagian utara.
Baca juga: 24 Negara Desak Akhiri Kelaparan Gaza, Tuntut Akses Bantuan Kemanusiaan Dibuka
Rencana pembangunan di area tersebut dibekukan selama bertahun-tahun, sebagian besar karena penolakan dunia internasional.