New York, (Antarariau.com) - Harga minyak mentah dunia menguat pada Selasa, setelah IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan global pada 2014 dan Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan prediksi pertumbuhan konsumsi minyak.
Kontrak utama AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 62 sen menjadi berakhir pada 94,99 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk Maret, patokan Eropa, menguat 38 sen menjadi menetap di 106,73 dolar AS per barel di perdagangan London.
Perkiraan optimis dari IEA mendukung kenaikan. Dalam laporan bulanannya, IEA memproyeksikan permintaan minyak dunia akan tumbuh 1,3 juta barel per hari pada 2014, naik dari perkiraan peningkatan sebelumnya sebesar 1,2 juta barel per hari.
IEA mengatakan konsumsi minyak mengalami percepatan pada akhir 2013 karena negara-negara maju, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, melihat pertumbuhan mereka meningkat.
"Minyak mentah bergerak lebih tinggi setelah IEA merevisi naik perkiraan permintaannya," kata Carl Larry dari Oil Outlooks and Opinion.
Larry juga menyoroti dorongan "bullish" (bergairah) di pasar dari perkiraan pertumbuhan global baru Dana Moneter Internasional (IMF), karena kenaikan juga didorong oleh negara-negara maju.
IMF pada Selasa menaikkan perkiraan pertumbuhan 2014 sepersepuluh poin menjadi 3,7 persen, revisi naik pertama dalam hampir dua tahun.
Langkah China memompa lebih lanjut miliaran ke pasar antar bank juga mendukung pasar minyak, kata Phil Flynn dari Price Futures Group. "Sebuah siraman uang tunai di China memberikan dukungan pada minyak mentah Brent," katanya.
Harga minyak juga diuntungkan dari ketegangan baru di Libya, di mana produksi minyak telah lumpuh selama berbulan-bulan di tengah protes politik.
"Harapan normalisasi cepat produksi minyak di Libya telah memberi jalan untuk penilaian yang lebih realistis dari situasi," kata analis Commerzbank Carsten Fritsch, demikian AFP melaporkan.