Pekanbaru (ANTARA) - Usai banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi belakangan ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau akan membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) untuk mengatasi permasalahan ini.
Kabid Pengawasan Disnakertrans Riau Rival Lino di Pekanbaru, Minggu, mengungkapkan Pemerintah Provinsi Riau akan membentuk Satgas pembinaan, pemeriksaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada setiap tempat kerja yang memiliki tingkat potensi bahaya tinggi.
Disebutkan Rival, rencananya tim yang terdiri dari beberapa orang akan diturunkan ke perusahaan-perusahaan untuk melakukan pembinaan dan pemeriksaan.
"Tim yang berisikan sekitar 15-20 orang Pengawas Ketenagakerjaan akan datang untuk melakukan pembinaan dan memeriksa seluruh kontraktor dan sub-kontraktornya. Begitu juga dengan perusahaan lain yang memiliki tingkat potensi bahaya tinggi," sebut Rival.
Selain itu, lanjut Rival, pihaknya juga akan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh perusahaan di Riau terkait pengawasan dan penerapan K3.
"Kita juga mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan K3 secara menyeluruh terhadap setiap tempat kerja yang ada di Riau yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau," pungkasnya.
Baca juga: Menyelamatkan (pekerja) migas di Riau
Belum lama ini terjadi insiden kecelakaan kerja di beberapa perusahaan di Riau. Tak hanya menimbulkan korban luka, beberapa peristiwa bahkan menimbulkan korban jiwa.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) salah satunya. Sejak 2021 hingga kini, tercatat 11 pekerjanya meninggal diduga lantaran sakit sedangkan lima lainnya karena kecelakaan kerja.
Selanjutnya di PT Bumi Siak Pusako baru-baru ini terjadi ledakan pipa di sumur Bekasap yang menyebabkan seorang pekerja tewas dan tiga orang lainnya luka-luka.
Ledakan tersebut terjadi di fasilitas pipa yang sudah tidak dipakai saat kegiatan pemeliharaan rutin dan pemanfaatan, di Kampung Dayun, Kabupaten Siak, Kamis (26/1) lalu.
Selain itu sejumlah pekerja PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) terpapar gas buang saat startup mesin, Minggu (19/2). Saat itu puluhan karyawan kontraktor sedang melakukan aktifitas Tool Box Meeting (TBM).
Tiba-tiba para pekerja mencium bau menyengat yang diketahui berasal dari gas buang dari mesin saat dilakukan startup. Akibatnya, mereka mengalami pusing-pusing hingga mual-mual dan dilarikan ke rumah sakit serta klinik terdekat.
Berkaca pada peristiwa kecelakaan kerja inilah, Disnakertrans menilai diperlukan solusi terkait pengawasan, pembinaan dan pelaksanaan K3 di perusahaan di Riau.
Baca juga: Kronologi penemuan tiga pekerja PPLI yang tewas dalam tangki limbah
Baca juga: Pekerja PT PPLI di Rohil tewas jatuh ke kontainer limbah
Antisipasi kecelakaan kerja, Disnakertrans Riau bentuk Satgas K3
Sejumlah pekerja PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) terpapar gas buang saat startup mesin,