Riau jamin ketersediaan pangan aman tiga bulan ke depan

id Pemrov Riau

Riau jamin ketersediaan pangan aman tiga bulan ke depan

Jelang Natal dan tahun Baru 2022 Gubernur Riau Syamsuar mengecek rumah ibadah, gudang Bulog, dan Pos Keamanan pastikan perayaan Natal 2022 dan penyambutan Tahun baru 2023 berjalan lancar. Antara/HO-Diskominfotik.

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan kebutuhan beras untuk masyarakat Riau sebanyak 5.000 ton beras per bulan mampu dipenuhi oleh Bulog Riau bahkan ketersediaan pangan untuk masyarakat Riau dijamin aman untuk tiga bulan ke depan.

"Selain ketersediaan aman, harga beras juga masih terkendali di Riau. Sabtu ini, Pemprov Riau bersama rekan-rekan Forkopimda meninjau sejauh mana persiapan beras yang ada di sini sebab kebutuhan Riau setiap bulan mencapai 4.000- 5.000 ton beras dari Bulog," kata Gubernur Riau Syamsuardi Pekanbaru, Sabtu.

Peninjauan ketersediaan beras di Bulog dilakukan Gubernur Riau Syamsuar bersama Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, Danrem 031/Wirabima Brigjen Parlindungan Hutagalung, Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Ian Fuady, Danlanal Dumai Stanley Lekahena, dan Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun.

Syamsuar menjelaskan peninjauan dilakukan untuk memantau harga agar tidak terjadi lonjakan tinggi sekaligus ketersediaan pangan tetap terjaga. Sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar bersama rombongan juga meninjau Gereja HKBP Jalan Hang Tuah, dilanjutkan ke Pospam Sukaramai Trade Center Jalan Sudirman dan rombongan bergerak menuju Gereja Santa Maria, Jalan A Yani dan berakhir di gudang beras Bulog Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.

"Peninjauan dilakukan dalam rangka melihat kesiapan penjagaan perayaan natal dan tahun baru, kesiapan gereja di Riau. Dari informasi yang kami peroleh tadi semuanya sudah siap dan mereka sudah siap untuk beribadah. Bahkan, mulai sore ini sudah melaksanakan ibadah sampai malam nanti," kata Syamsuar.

Syamsuar menjelaskan kegiatan peninjauan tersebut juga untuk meyakinkan agar suasana ibadah berada dalam keadaan aman dan lancar.

Syamsuar menyebutkan tidak ada lagi pembatasan aktifitas warga pada malam pergantian tahun baru. Namun demikian perayaan tahun baru agar tidak dilaksanakan dengan euforia berlebihan. Kegiatan berlebihan justru dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal tak diinginkan. "Perayaan tahun baru agar dapat diisi dengan kegiatan positif dan situasi yang sudah terpelihara dengan baik diharapkan dapat terjaga. Tahun 2022 sudah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya akan tetapi sebaiknya perlu menjaga situasi yang sudah membaik ini dengan kegiatan positif," kataSyamsuar.