Siak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak, masih mempertimbangkan menetapkan status siaga banjir di daerah setempat yang 1000 lebih kepala keluarga dan rumah terdampak akibat curah hujan yang tinggi.
"Sejauh ini kita belum melakukan status siaga banjir, cuma kita sudah dapat instruksi dari menteri dalam negeri agar melaporkan secara rutin soal bencana banjir di daerah masing-masing," kata Wakil Bupati SiakHusni Merza di Siak, Senin.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Siak mencatat wilayah yang terendam banjir mencapai delapan kecamatan. Paling banyak yaknidi Kecamatan Kandis dengan jumlah korban terdampak 1.159 jiwa atau 317 KK pada tiga Kampung (desa) yakniBelutu, Kandis dan Pencing Bekulo.
Kemudian di Kecamatan Mempura pada Kampung (desa) Benteng Hilir, Benteng Hulu dan Merempan Hilir dengan korbannya juga 300 KK. Rumah warga terendam hingga satu meter dan posko didirikan untuk warga yang mengungsi.
Selanjutnya banjir juga menghampiri warga Kampung Mengkapan dan Tanjung Kuras di Kecamatan Sungai Apit dengan jumlah korban 198 KK. Lalu di Kampung Tualang, Kecamatan Tualang dengan jumlah korban 166 KK.
Selain itu juga di Kampung Dosan dan Kampung Pebadaran di Kecamatan Pusako dengan jumlah korban 71 KK. Juga pada Kampung Kuala Gasib, Pangkalan Pisang, Buatan II, Sengkemang dan Rantau Panjang di Kecamatan Kotogasib ada 32 KK terdampak.
Dua kecamatan lainnya Kampung Merempan Hulu di Kecamatan Siak dengan korban 27 KK. Terakhir Kampung Lumbuk Umbut di Kecamatan Sungai Mandau dengan korban 9 KK.
Untuk itu, Pemkab Siak akan membangun posko banjir di kabupaten serta di kecamatan-kecamatan. "Ini yang lagi kita bicarakan tempatnya apakah di Kantor BPBD atau di Mess Pemda," ujarnya.
Lebih lanjut ia menginstruksikan kepada BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten Siak agar secepatnya mendistribusikan bantuan evakuasi dan logistik kepada korban banjir. Tak hanya itu, ia juga meminta BPBD mengecek dan memonitori secara rutin kondisi masyarakat.
Husni mengaku pemerintah saat ini menemukan kendala untuk mengantisipasi luapan debit air sungai yang tak kunjung surut, ditambah cuaca yang terus menerus hujan membuat alat berat sulit diturunkan. Selain itu, topografi daerah yang terendam banjir rata-rata sedikit rendah atau lembah sehingga air dari sungai gampang meluap.
"Apalagi kita dengar informasi dari BMKG bahwa November ini puncak hujannya, ya jadi kami mohon untuk masyarakat bersabar karena memang kita juga terbatas apalagi alat tak bisa diturunkan, tetapi tetap kita pantau," tambah dia.
Baca juga: Polisi Siak evakuasi 20 keluarga terdampak banjir
Baca juga: Dua desa di Siak Kecil Bengkalis dilanda banjir
Berita Lainnya
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
13 TPS di Siak Kecil dipindahkan karena terisolir
24 January 2024 14:02 WIB
Pemkab Siak apresiasi RAPP bantu warga terdampak banjir di Sungai Mandau
16 January 2024 20:54 WIB
Disdik Bengkalis prioritas bantu sekolah terendam banjir di Siak Kecil
14 January 2024 17:48 WIB
Menggalang dana untuk korban banjir di Siak Kecil
13 January 2024 14:26 WIB
DPRD Kabupaten Siak panggil PT BSP terkait banjir di Kampung Mengkapan
13 January 2024 6:33 WIB
Akses ke Desa Sungai Linau Bengkalis terputus, 600 jiwa mengungsi akibat banjir
12 January 2024 19:30 WIB
Dua balita di Siak tewas terseret banjir
11 January 2024 17:24 WIB