Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan menguat jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
IHSG dibuka menguat 25,5 poin atau 0,36 persen ke posisi 7.081,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,83 poin atau 0,48 persen ke posisi 1.014,5.
"Untuk pekan ini IHSG masih berfokus pada rilis kinerja kuartal III 2022. IHSG diperkirakan bergerak dengan support resistance di kisaran 7.018-7.105," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
IHSG masih dibayangi oleh terdepresiasinya nilai tukar rupiah yang masih tertahan di kisaran Rp15.500 hingga Rp 15.600 per dolar AS.
Hal itu dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 75 basis poin dan ekspektasi kenaikan serupa 75 bps oleh The Fed pada 3 November 2022.
Pasar saham di Wall Street AS menguat signifikan pada perdagangan akhir pekan lalu. Semua indeks utama AS mengakhiri sesi naik sekitar 2,5 persen atau lebih, dengan S&P dan Nasdaq mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
Blue-chip Dow membukukan kenaikan mingguan keempat berturut-turut dan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Mei.
Dari data, ekonomi AS pada kuartal III 2022 tumbuh 2,6 persen (yoy), mengalahkan perkiraan konsensus sebesar 2,4 persen dan rebound dari kontraksi paruh pertama tahun ini.
Sementara itu data ekonomi yang dirilis menunjukkan inflasi berdasarkan Personal Consumption Expenditure (PCE) tumbuh 5,1 persen (yoy), lebih rendah dari prediksi ekonom sebesar 5,2 persen.
The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada November nanti menjadi 3,75 persen - 4 persen.
Di sisi lain Bank of Canada menaikkan target suku bunga overnight sebesar 50 bps menjadi 3,75 persen pada rapat Oktober, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 75 bps.
Kenaikan suku bunga keenam berturut-turut dengan total kenaikan 350 bps yang mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi sejak 2008.
Dari Asia, surplus perdagangan China melebar menjadi 84,74 miliar dolar AS pada September, dari 67,05 miliar dolar AS pada September tahun lalu, di atas perkiraan sebesar 81 miliar dolar AS.
Sementara Bank of Japan mempertahankan suku bunga jangka pendek utamanya di minus 0,1 persen dan imbal hasil obligasi 10 tahun sekitar nol persen selama rapat Oktober.
Perkiraan inflasi Negeri Sakura pada 2022 naik menjadi 2,9 persen dari 2,3 persen pada Juli lalu, karena lonjakan harga energi, makanan, dan barang tahan lama.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 436,57 atau 1,61 persen ke 27.541,77, indeks Hang Seng naik 29,05 atau 0,2 persen ke 14.892,11, Indeks Shanghai terkoreksi 7,87 poin atau 0,27 persen ke 2.908,06, dan Indeks Straits Times meningkat 44 poin atau 1,44 persen ke 3.103,19.
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB