BPTP Riau kembangkan sorgum atasi krisis pangan dan bimbing 50 petani

id BPTP Riau

BPTP Riau kembangkan sorgum atasi krisis pangan dan bimbing 50 petani

50 petani, masyarakat dan penyuluh pertanian di Desa Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, mendapat Bimtek dari BPTP Riau guna mengatasi ancaman krisis pangan global akibat pandemi COVID-19.(Foto:Antara/H-Humas BPTP Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau kembali menggiatkan bimbingan teknis kepada 50 petani, masyarakat dan penyuluh pertanian di Desa Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, guna mengatasi ancaman krisis pangan global akibat pandemi COVID-19.

"Dalam menghadapi krisis pangan, Pemerintah memilih salah satu komoditas alternatif dan strategis nasional yakni sorgum. Sorgum sangat berpotensi dikembangkan di Provinsi Riau karena persyaratan tumbuh sorgum juga sangat sesuai dengan kondisi lahan yang kering dan iklim di Provinsi Riau," kata Kepala BPTP Riau Dr. Shannora Yuliasari, STP., MP dalam rilisnya diterima Antara Riau, Rabu.

Menurut Shannora Yuliasari, BPTP Riau sejak awal tahun 2022 telah melakukan kegiatan rintisan perbenihan sorgum untuk menginisiasi pengembangan sorgum di Provinsi Riau, namun ketersediaan benih sorgum yang masih terbatas menjadi kendala dalam pengembangan sorgum.

Akan tetapi kegiatan rintisan perbenihan sorgum BPTP Riau, katanya, telah menghasilkan benih dan didistribusikan ke beberapa petani meskipun jumlahnya masih terbatas.

"Karenanya benih sorgum yang diserahkan pada peserta bimtek ini agar bisa ditanam dan dipelihara sehingga menghasilkan benih untuk pengembangan sorgum di Riau," kata Shannora Yuliasari.

Ia mengatakan, ketahanan pangan saat ini selain menjadi prioritas juga merupakan target kesejahteraan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang diupayakan pemerintah. Pengembagan sorgum menjadi salah satunya, yaitu komoditas potensial dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Selain itu, komitmen untuk melakukan pengembangan sorgum di Riau terus mendorong BPTP Riau melakukan upaya-upaya antara lain penanaman di lahan IP2TP dan lahan kantor sebagai percontohan, sosialisasi kepada masyarakat dan menggelar bimtek.

Penghulu Kampung Muara Kelantan Wan Alzukri mengatakan keinginan dari petani Muara Kelantan untuk menanam sorgum masih terkendala oleh pengetahuan tentang budidaya sorgum masih minim. Melalui bimtek ini diharapkan dapat menambah pengetahuan petani yang kemudian menyebarluaskan pengetahuan yang diperolehnya ke lingkungan masing-masing, dengan demikian sorgum dapat berkembang di Kabupaten Siak.

Camat Sungai Mandau Yudha Rajasa mengatakan lahan potensial di Kecamatan Sungai Mandau untuk tanaman sorgum bisa dikembangkan seluas 500 ha yang saat ini banyak lahan-lahan tidur yang belum dikelola dengan maksimal.

"Kita mendukung program pemerintah ini dan berharap sorgum sukses dikembangkan di Kabupaten Siak khususnya di Kecamatan Sungai Mandau. Peluang pengembangan sorgum yang besar sebaiknya didukung adanya desain besar pengembangan sorgum yang mencakup industri hilir dan manajemen pascapanen," katanya.

Sukaremi saat membuka acara bimtek ini menyampaikan dukungannya pada upaya pengembangan sorgum ini dan berharap industri hilirnya juga harus diperhatikan sehingga sorgum dapat berkembang dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.

Bimtek ini diisi dengan penyampaian materi di kelas tentang mengenal tanaman sorgum dan teknis budidaya sorgum oleh Marsid Jahari SP. M.Agr dan teknologi pascapanen sorgum oleh Achmad Saiful Alim STP. M.Sc, diskusi panel dan praktek tanam sorgum bersama di lahan petani Kampung Muara Kelantan.

Dari 50 peserta bimtek itu selain petani dan masyarakat juga berasal dari koordinator BPP dan penyuluh dari 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Mandau, Lubuk Dalam, Tualang, Minas, Kandis, Kerinci Kanan dan Koto Gasib.

.