Pekanbaru (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau melatih 200 peserta pengembangan tanaman sorgum pada empat lokasi di Kecamatan Bunga Raya, Kecamatan Sungai Mandau, Siak, Kabupaten Rohul, dan Kabupaten Kampar, guna mengantisipasi ancaman krisis pangan.
"Saat ini Riau bahkan juga dunia menghadapi ancaman krisis pangan yang mengakibatkan kenaikan harga pangan. Karenanya perlu adanya rencana besar dalam menghadapi ancaman tersebut diantaranya memanfaatkan alternatif bahan pangan yaitu komoditas sorgum," kata Kepala BPTP Riau Shannora Yuliasarikepada Antara, di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan hanya dengan persyaratan tumbuh yang cukup sesuai dengan kondisi lahan kering dan perubahan iklim di Riau, tanaman sorgum menjadi salah satu komoditas alternatif yang potensial untuk dikembangkan di provinsi itu.
Tanaman sorgum, katanya, memiliki daya adaptasi yang luas khususnya di daerah marginal lahan kering dan tidak memerlukan input yang tinggi.
"Apalagi di Riau sebanyak 11.000 hektare lahan replanting sawit sangat potensial untuk ditanami sorgum sehingga kini petani perlu dilatih dalam bimbingan teknis (bimtek) penguatan pengembangan sorgum terstandar," katanya.
Sorgum (Sorghum spp) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan kelima setelah gandum, jagung, padi, dan jelai (mirip gelagah). Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.
Shannoramengatakan kunci utama pengembangan komoditas pertanian, selain teknologi, juga pasarnya. Karenanya BPTP Riau telah menjajaki kerja sama dengan PT Sorgum Indonesia, Asosiasi Sorgum Indonesia di Riau, dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Siak.
Bimtek di Kabupaten Siak dilaksanakan di Desa Langsat Permai, Kecamatan Bungaraya, diikuti 50 peserta dipandu Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Amin Nur. Kegiatan digelar sejak Kamis (15/9) itu, dirangkaikan dengan praktik budi daya sorgum serta penyerahan benih sorgum dan saprodi oleh BPTP Riau.
Amin Nur memaparkan secara menyeluruh mengenai sorgum mulai dari manfaat, keunggulan, potensi dan pengembangan wilayah, budidaya, pengembangan produk turunan, pengembangan sebagai sumber pakan, dan tantangan pengembangan sorgum di Indonesia.
"Tanaman sorgum manis dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan dan energi," katanya.
Menurut Amin, potensi produktivitas biji sorgum mencapai 8 ton/hektare. Substitusi tepung terigu dengan tepung sorgum dapat mencapai maksimal 40 persen. Sorgum dapat dikonsumsi dalam bentuk beras sorgum dengan keunggulannya mengandung serat tinggi, protein, kalsium, dan besi. Batang dan daun sorgum dapat diolah menjadi pakan dan energi dengan potensi 45-50 ton/hektare.
Berita Lainnya
Pertamina Dumai bersama BPTP Riau tanam sorgum di lahan gambut
15 December 2022 17:51 WIB
Inilah upaya Pemkab Kampar menjaga ketahanan pangan
02 December 2022 22:33 WIB
BPTP Riau dorong pengembangan padi spesifik di Inhil
20 November 2022 6:27 WIB
BPTP Provinsi Riau latih 50 peserta kembangkan tanaman sorgum
17 November 2022 16:51 WIB
Wamentan RI: Sorgum bisa menjadi alternatif pengganti gandum
10 October 2022 22:10 WIB
BPTP Riau dorong petani Rokan Hulu produksi benih bermutu
08 October 2022 7:26 WIB
BPTP Riau kembangkan sorgum atasi krisis pangan dan bimbing 50 petani
28 September 2022 13:08 WIB
BPTP dukung pengembangan lumbung pangan di Riau
12 March 2021 6:36 WIB