BPTP Riau dorong pengembangan padi spesifik di Inhil

id BPPT Riau

BPTP Riau dorong pengembangan padi spesifik di Inhil

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau Dr. Shannora Yuliasari, STP.,MP mendorong pemurnian dan pengembangan padi spesifik Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Antara/HO-Humas BPPT Riau.

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau Shannora Yuliasari mendorong pemurnian dan pengembangan padi spesifik Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) untuk mendukung keberadaan daerah tersebut sebagai salah satu lumbung padi Riau.

"Kabupaten Inhil cocok dicadangkan sebagai salah satu lumbung padi Riau karena daerah ini memiliki potensi lahan sawah terluas," katanya dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.

Shannora Yuliasari mengatakan, untuk meningkatkan produksi padi selain mengandalkan perluasan lahan dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) juga harus diimbangi dengan penerapan teknologi seperti penggunaan varietas unggul bermutu.

Akan tetapi katanya menyebutkan, kelangkaan benih yang mampu beradaptasi, benih tidak murni, belum terdaftar dan belum dilepas sebagai varietas unggul nasional menjadi kendala dalam pengembangan padi secara luas.

"Permasalahan ini dapat diatasi salah satunya dengan kegiatan pemurnian, pelepasan dan pengembangan varietas padi lokal seperti yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui Dinas Pangan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Indragriri Hilir bekerjasama dengan BPTP Riau," katanya.

Pada kesempatan ini, Kepala BPTP Riau juga memaparkan peran BPTP Riau dalam mendukung pembangunan pertanian di Kabupaten Inhil dalam bentuk kegiatan yang telah berjalan selama lima tahun khususnya di Kabupaten Inhil.

Ia menjelaskan, dari hasil uji multi lokasi yang telah dilaksanakan pada satu musim tanam, terdapat beberapa varietas lokal yang berpotensi menghasilkan produktivitas tinggi dan mampu beradaptasi pada lahan sawah pasang surut di Kabupaten Inhil, yaitu varietas Super Biru dan Super Madu dengan produktivitas mencapai lebih dari 8 ton/hektare.

"Hasil ini masih harus dikonfirmasi lagi pada uji multi lokasi pada musim tanam kedua yang akan dilaksanakan pada tahun depan," katanya.

Bupati Inhil H.M. Wardan mengatakan, Kabupaten Inhil kaya dengan potensi alam namun pengelolaannya belum maksimal. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan varietas varietas ini dapat dilepas pada tahun 2023 dan menjadi varietas kebanggaan dan koleksi Kabupaten Inhil.

"Terimakasih kepada BPTP Riau atas kegiatan kerjasama ini, dan berharap BPTP Riau terus membantu dan mendukung pemerintah Kabupaten Inhil dalam kegiatan penelitian di bidang pertanian, perkebunan dan di bidang perikanan di daerah ini," katanya.

Bupati mencontohkan di Kabupaten Inhil memiliki potensi pengembangan Bakau yang bisa dijadikan tempat pengembangan kepiting yang saat ini peluang pasarnya sangat terbuka lebar untuk Batam, Singapura dan Thailand.

Selain itu ada varietas sagu yang memiliki keunggulan yang berbeda dengan sagu Kabupaten Kepulauan Meranti dan Duku di wilayah perbatasan yang sampai kini serangan hama belum dapat diatasi.

"Kita serius, dan sungguh sungguh, penelitian banyak namun tidak ditindaklanjuti, saya ingin hasil hasil penelitian ditindaklanjuti sehingga bermanfaat untuk masyarakat Indragiri Hilir," demikian Wardan.