Pekanbaru (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Riau Markarius Anwar menyayangkan masih rendahnya realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau sampai pekan kedua Agustus 2022, untuk realisasi keuangan sebesar Rp4,08 triliun lebih atau 44,87 persen dari total anggaranRp8,987 triliun dan realisasi fisik sebesar54.97 persen
"Mengingat ini sudah bulan 8, mestinya serapan kita sudah sekitar 60 persen. Tentu kita menyayangkan serapan yang terbilang masih rendah tersebut," kata Markarius, Selasa.
Ia menilai rendahnya realisasi itu lantaran kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) banyak yang tidak memenuhi target. Ia meminta Sekretaris Daerah (Sekda) melakukan evaluasi seluruh OPD yang belum maksimal.
"Masih banyak OPD yang kinerjanya masih di bawah target Pemprov sendiri. Kita minta pak sekda selalu ketua TAPD dapat mengevaluasi secara menyeluruh setiap OPD tersebut, apa kiranya yang menjadi hambatannya," kata Markarius.
Untuk Komisi III, kata dia, pihaknya akan melakukan evaluasi OPD yang menjadi mitra kerja mereka. Dia berharap jelang akhir tahun OPD dapat mempercepat realisasi serapan anggaran dan fisik dengan memaksimalkan program yang dimiliki OPD.
Sementara itu, Kepala Biro (Karo) Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Alzuhra Dini Alinoni menuturkan bahwa realisasi APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2022 per tanggal 12 Agustus 2022, dimana dalam laporannya terungkap realisasi keuangan sebesar Rp. 4,088,475,677,893.20 atau 44,87 persen dan realisasi fisik sebesar54.9 persen.
"Persentase kita mencapai 44,87 persen atau dengan angka 4 triliun lebih atau 4,088. Dan realisasi fisik, Alhamdulillah berkat genjotan dan semangat Pak Sekda kemarin waktu menghimbau dapat dikejar dalam beberapa minggu kemarin menjadi 54.97 persen," ucap Alzuhra Dini.
Dia juga menyampaikan grafik perbandingan realisasi keuangan dan fisik bulan Juli dan Agustus 2022. Dengan rincian untuk Bulan Juli 2022, realisasi keuangan sebesar 41.56 persen dan fisik 49.58 persen. Selanjutnya untuk Bulan Agustus 2022, realisasi keuangan sebesar 44.87 persen dan fisik sebesar 54.97 persen.
"Alhamdulillah dengan menelpon ke semua OPD, dicek kembali realisasi fisik dan keuangannya bisa tercapai. Dan ini adalah di keuangan, kalau fisik sudah lebih dari 54 persen," sebutnya.
"Cuma perlu diperhatikan ada memang keuangannya dengan fisik itu agak jauh rentangnya," ia menambahkan.
Berita Lainnya
Sah, APBD tahun 2025 senilai Rp3 triliun
20 November 2024 18:57 WIB
Jelaskan proses penyusunan anggaran di Inhil, Iwan Taruna : Masyarakat harus tahu
10 November 2024 14:37 WIB
DPRD Riau gesa penyusunan RAPBD 2025
31 October 2024 18:56 WIB
Menkeu Sri Mulyani minta sinkronisasi data APBN dan APBD lebih disempurnakan
23 September 2024 15:02 WIB
Bakal Cabup ini ungkap 60 persen APBD Siak hanya untuk operasional
13 September 2024 19:05 WIB
Ranperda APBD Bengkalis 2025 disahkan Rp3,3 triliun, ini harapan Bupati Bengkalis
03 September 2024 19:13 WIB
RAPBD Pemkot Pekanbaru tahun 2025 sebesar Rp3 triliun
03 September 2024 7:18 WIB
Ranperda Perubahan APBD Bengkalis Rp4,7 triliun
26 August 2024 20:29 WIB