Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore melemah menembus level psikologis Rp15.000, seiring ditahannya suku bunga acuan Bank Indonesia.
Rupiah ditutup melemah 47 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp15.037 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.990 per dolar AS.
"Menjelang sore ini, dolar juga terlihat menguat terhadap major currency dan juga nilai tukar regional. Jadi pelemahan rupiah ini juga didorong oleh eksternal," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Ariston, sentimen kenaikan agresif suku bunga acuan oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), masih menjadi sentimen penekan rupiah dan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS.
Pekan depan, lanjut Ariston, The Fed kemungkinan bersiap menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.
"Sikap BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya tidak membantu penguatan rupiah," ujar Ariston.
Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen.
Selain itu Bank Indonesia turut mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility di level 4,25 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan keputusan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Dengan suku bunga acuan tetap di 3,5 persen, spread dengan suku bunga acuan AS semakin mendekat. Pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan hingga 3 persen tahun ini," pungkas Ariston.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.991 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.989 per dolar AS hingga Rp15.046 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp15.017 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.984 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah awal pekan menguat ditopang surplus neraca dagang
Baca juga: Nilai tukar rupiah melemah dipicu inflasi AS yang lampaui ekspektasi