Tingkatan kualitas SDM, tenaga honorer Meranti diberi pelatihan IT

id Tenaga honorer Meranti ,Lembaga Widya Informatika Selatpanjang ,Bupati Meranti Adil

Tingkatan kualitas SDM, tenaga honorer Meranti diberi pelatihan IT

Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil menandatangani perjanjian kerja sama dengan Lembaga Widya Informatika Selatpanjang, Rabu (13/7/2022). (ANTARA/HO-Pemkab Kepulauan Meranti)

Selatpanjang (ANTARA) - Tenaga honorer di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti harus menguasai ilmu teknologi (IT) untuk peningkatan kualitas diri dalam menyesuaikan kinerja di tengah perkembangan zaman teknologi.

Untuk mewujudkan itu, tenaga honorer akan diberikan pelatihan secara maksimal melalui lembaga khusus di bidangnya. Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil pun telah sepakat dengan Lembaga Widya Informatika Selatpanjang untuk melakukan kerjasama dalam hal itu.

"Saya berharap pelatihan tersebut tidak hanya untuk anak lulusan sekolah menengah atas. Tetapi juga bagi mereka yang sudah lulus perguruan tinggi. Lebih khusus lagi, bagi tenaga honorer Pemkab Meranti," ujar Bupati Adil di Selatpanjang, Kamis.

Bahkan, dirinya juga meminta kepada lembaga di bidang informasi itu memberikan kuota bagi tenaga honorer. Kalau bisa kapasitas setengah ruangan pelatihan itu dikhususkan untuk honorer.

"Kalau kapasitas ruangannya 400 orang, berarti 200 orang untuk umum, 200 orang lagi untuk anak honorer," sebut Bupati.

Bupati Adil menuturkan, para pegawai saat ini dituntut untuk dapat mengimbangi perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat.

"Saya berharap dengan adanya pelatihan ini, tidak ada lagi pegawai yang menolak mengerjakan tugas karena alasan tidak paham teknologi informasi. Pegawai sekarang wajib cakep teknologi informasi. Itulah ASN yang tangguh dan unggul," katanya.

Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja Widya Informatika Selatpanjang, Iswanto menyambut baik program pendidikan Bupati Kepulauan Meranti yang memberikan beasiswa untuk anak-anak Meranti.

"Karena alasan itulah, kami mengajukan kerja sama ini," tutur Iswanto.

Disampaikan dia, tidak semua anak Kepulauan Meranti mampu untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Selain faktor ekonomi, ada sebagian anak yang memang tidak mampu secara akademis.

"Kami sudah melakukan survei, sebanyak 60 persen anak Meranti itu kemampuan belajarnya rendah. Walaupun disekolahkan, mereka tidak akan sanggup justru khawatir akan putus di tengah jalan," ujarnya.

Dengan kerja sama ini, Lembaga Widya Informatika menawarkan untuk memberikan pelatihan keterampilan atau kecakapan hidup (life skills) bagi anak-anak Meranti. "Dengan begitu, mereka dapat tetap bertahan hidup dengan bekal itu," imbuh Iswanto.

Untuk diketahui, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja Widya Informatika Selatpanjang merupakan sebuah lembaga pendidikan yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Lembaga ini memiliki program pendidikan bagi anak-anak yang masih bersekolah dan program pelatihan kerja bagi mereka yang sudah menyelesaikan sekolah tingkat menengah atas.